Kalimantan

Mainar Puspa Sari, Kenaikan Harga BBM Dampak Berat Bagi Masyarakat

BeritaNasional.ID, Sintang, Kalbar – Mainar Puspa Sari sebut jika kenaikan harga BBM memberikan dampak berat bagi ekonomi masyarakat.

Anggota Komisi C di DPRD Kabupaten Sintang ini menyatakan secara tegas menolak kenaikan BBM.

“Seperti kita ketahui jika baru saja selama dua tahun belakangan pandemi Covid-19 melanda hingga ekonomi masyarakat terpuruk. Baru saja ekonomi masyarakat akan merangkak naik kini dikejutkan dengan keputusan pemerintah pusat menaikkan harga BBM,” ujar Mainar pada Senin (05/09/2022).

Menurutnya bahwa, Partai Demokrat tidak melihat upaya pemerintah berhemat sebelum meminta rakyat untuk hidup lebih sulit dengan menaikkan harga BBM yang akan berimplikasi terhadap kenaikan harga lainnya, termasuk bahan pokok.

Tidak ada upaya penghematan yg dilakukan pemerintah. Anggaran digelontorkan untuk pembangunan proyek pencitraan. Para pejabat dan aparat pemerintah memperlihatkan gaya hidup yang jauh dari kesengsaraan rakyat. Tidak terlihat tanda-tanda upaya untuk mengencangkan ikat pinggang dari operasional pemerintah.

Selain itu, ketika harga minyak dunia turun, harga BBM di Indonesia tidak turun. Lalu, uangnya sekarang kemana?

Dia menyebutkan kenaikan harga BBM membuat kehidupan rakyat yang sudah sulit menjadi semakin sulit. Pemerintah bukannya mengurangi beban rakyat, tetapi malah menambah beban rakyat.

“Kondisi rakyat belum pulih akibat pandemi, malah semakin diperberat oleh Pemerintah,” paparnya.

Masih menurut Mainar selaku wakil rakyat di DPRD Kabupaten Sintang dirinya melihat kondisi geografis di Kabupaten Sintang tentu dengan kenaikan harga BBM ini semakin memberikan dampak kepada masyarakat karena angkutan tentu akan naik. Harga barang juga akan segera menyesuaikan.

Pihaknya akan menyampaikan keluhan masyarakat berkaitan dengan kenaikan harga BBM ini kepada Fraksi Demokrat yang ada di DPR-RI. Untuk mendesak pemerintah pusat agar meninjau kembali kenaikan harga BBM.

Kenaikan harga BBM sangat berpengaruh ke semua sektor kehidupan masyarakat.
Mulai dari kebutuhan ibu rumah tangga, bisnis, pariwisata, pertanian, perkebunan, kelautan, jasa, transportasi dan hal lain.

Kenaikan harga BBM, kata dia, akan membuat biaya manufaktur dan proses produksi serta produknya akan meningkat.

Selain itu, lanjut dia, biaya distribusi dan transportasi juga akan naik.

“Sehingga harga barang atau jasa tiba di konsumen akan naik,” katanya.

Presiden RI Joko Widodo telah menaikkan harga BBM Per Minggu, 4 September 2022, harga BBM terbaru jenis Pertalite adalah sebesar Rp 10.000 per liter.

Harga BBM terbaru Pertalite ini mengalami kenaikan dari sebelumnya harga Pertalite dipatok Pertamina sebesar Rp 7.650 per liter. Kebijakan harga BBM naik juga berlaku untuk BBM subsidi lainnya, Solar yang naik menjadi Rp 6.800 dari Rp 5.150 per liter.(Fyan)

Lihat Selengkapnya

Related Articles

Back to top button