DaerahJawa TimurSitubondo

Terbengkalai Selama Tiga Tahun, Presiden NKI Bantu Perbaikan SPAL di Kilensari Situbondo

BeritaNasional.ID, SITUBONDO JATIM – Mendapat pengaduan dari masyarakat tentang Sistem Pengelolaan Air Limbah (SPAL) tak bisa digunakan akibat rusak hampir 3 tahun, Presiden Nasim Khan Indonesia (NKI) Ir. HM Nasim Khan menugaskan anggota NKI untuk melihat kondisi kerusakan SPAL tersebut, Jumat (10/05/2024).

Keterangan Hasan Tim NKI mengatakan, SPAL ini satu – satunya fasilitas umum di Kampung Pesisir Utara, Desa Kilensari, Kecamatan Panarukan, Kabupaten Situbondo

“SPAL ini sebelu rusak digunakan 200 Kepala Keluarga (KK), namun sudah hampir 3 tahun lamanya SPAL ini rusak. Oleh karena itu, kami Tim NKI akan mambantu agar fasilitas iSPAL ini bisa kembali digunakan oleh warga setempat,” kata Hasan salah Tim NKI yang turun ke lokasi.

Lebih lanjut, Hasan mengatakan, keputusan untuk memperbaiki SPAL agar bisa berfungis sebagaimana mestinya, merupakan salah satu bentuk kepedulian Presiden NKI, HM Nasim. “Ketika mendapat keluhan dari masyarakat Kampung Pesisir Utara, Desa Kilensari ini, Bang Nasim, memerintahkan Tim NKI untuk meninjau sekaligus membantu perbaikan SPAL yang mengalami kerusakan namun belum kunjung diperbaiki akibat terkendala dana,” tutur Hasan.

Lebih lanjut, Hasan menjelaskan, Bang Nasim berharap apabila SPAL ini nanti bisa difungsikan sebagaimana mestinya, hendaknya masyarakat saling menjaga dan merawat fasilitas umum ini. Harapan Bang Nasim jika SPAL ini sudah diperbaiki, masyarakat harus ikut peduli merawatnya,’’pinta Hasan.

Dilain pihak, salah satu tokoh Maysrakat di Pesisir Utara Desa Kilensari, Sarip Hidayatullat mengatakan, SPAL merupakan bantuan hibah dari Kementrian melalui Pemda pada tahun 2017 yang bertujuan membantuan warga Pesisir Utara agar tidak buang air sembarangan dan mencegah timbulnya penyakit yang disebabkan oleh lingkungan kotor.

“Sebelum ada SPAL, warga disini dulu jika buang air besar (BAB) ke pinggir pantai. Dengan, adanya SPAL ini maka kebiasaan warga buang air besar di pinggir laut tidak lagi dilakukan. SPAL sangat membantu bagi warga yang memang rata-rata tidak memiliki WC sendiri di rumahnya,” tutur Sarip.

Namun, sambung Sarip, ketika SPAL ini rusak hampir tiga tahun lamanya, warga kembali buang air besar di tepi pantai. “SPAL tersebut di duga dirusak oleh orang-orang tidak bertanggung jawab dengan menutup bak kontrol pembuangan saat membangun rumah,” kata Sarip.

Tak hanya itu yang disampaikan Sarip, namun dia menjelaskan setelah koordinasi dengan pengawas desa ternyata biaya perbaikan diperkirakan Rp 7 hingga 10 juta, yang meliputi pembangunan bak kontrol baru, perbaikan aliran listrik dan perbaikan kunci – kunci tiap kamar WC yang berkarat akibat lama tidak terpakai.

“Atas nama ratusan Kepala Keluarga di Kampung Pesisir Utara, Kami sangat berterima kasih kepada Bang Nasim Khan seleku Presiden NKI dan anggota DPR RI Fraksi PKB yang telah membantu perbaikan atau rehab SPAL ini,” pungkas Sarip didampingi warga lainnya. (Heru/Bernas)

Lihat Selengkapnya

Related Articles

Back to top button