KalimantanOpini

Peran Pemuda Dalam Menyambut Peradaban Baru di IKN Nusantara, Mahasiswa: Kita Harus Menyiapkan Diri

SAMARINDA, BERITANASIONAL.ID – Peran pemuda dalam menyambut peradaban di Ibu Kota Negara Nusantara dalam serial diskusi publik yang diselenggarakan oleh Forum Milenial Nusantara menghasilkan beberapa ide Gagasan.

 

Diskusi ini dihadiri beberapa perwakilan organisasi mahasiswa diantaranya, Ketua BPM FEB Untag Samarinda Zidan Nata Almadani, wakil ketua Dema UINSI Samarinda Arman Maulanq, Founder Muda Berdaya Amelia Rizkawani, Forum Keluarga Mahasiswa Kabupaten PPU Achmad Junaidi, pada Jumat (24/20/ 2023), di Warkop Bagios, Jl. KH Abdurrasyid No. 8, Bugis, Kec. Samarinda Kota, Kota Samarinda.

Husain Firdaus, Founder Forum Milenial Nusantara, dalam sambutannya menyampaikan terima kasih kepada rekan-rekan pesera seminar dan narasumber yang telah menyempatkan waktu untuk hadir dan berdiskusi dalam memberikan pemikiran dan masukannya dalam mendukung program pembangunan IKN di Provinsi Kaltim.

 

” FMN hadir disini sebagai bentuk pengawalan dan pemberian ide dan gagasan kepada Badan Otorita yang hingga saat ini masih memerlukan pemikiran dan masukan dari masyarakat lokal Kaltim agar dapat membangun Ibukota yang diharapkan baik dari masyarakat lokal maupun nasional” ungkap Husain sebagai Ketua FMN sebagai penyelenggara acara.

 

Husain berharap kegiatan diskusi tersebut bisa menghasilkan suatu gagasan untuk IKN.

 

” Dengan kegiatan diskusi seperti ini, diharapkan para pemuda maupun mahasiswa dapat memberikan pemikiran kritisnya sebagai bahan pertimbangan bagi pemerintah pusat maupun Badan Otorita itu sendiri agar kita tidak kehilangan peran dalam proses pembangunan IKN”, ungkapnya.

 

Sementara itu Amelia Rizkawani, Founder Muda Berdaya, menyebutkan tema yang dibahas pada kesempatan kali ini, IKN adalah topik yang sedang hangat dibicarakan oleh masyarakat, terutama di Kalimantan Timur. Adapun peran pemuda untuk menyambut IKN sangat banyak yang dapat dilakukan. Sebelum kita menyambut IKN, peran pemuda bisa dilakukan kepada Bangsa Indonesia, salah satunya yang dilakukan Forum Muda Berdaya yaitu mewadahi para pemuda untuk dapat berkontribusi dalam pembangunan nasional, meningkatakan peran pemuda untuk bersentuhan dengan masyarakat secara langsung.

 

” pemuda kali ini sudah mulai kurang antusiasnya seperti degradasi peran organisasi mahasiswa di zaman sekarang, dimana dulu banyak alumnus mahasiswa yang sekarang berhasil menjadi orang-orang hebat”, ujarnya.

 

”  Peran paling minimal bagi pemuda yaitu belajar, sehingga para pemuda dapat mengetahui apa saja yang bisa dilakukan para pemuda ke depannya dan jangan sampai takut salah karena yang paling penting dalam proses pembelajaran yaitu mendapatkan insight”, sambungnya.

 

Ditempat yang sama Arman Maulana selaku  Wakil Ketua DEMA UINSI Samarinda, mengatakan Kita semua disini adalah pemuda yang mengharapkan masa depannya cemerlang, IKN menjadi salah satu cara pemerintah untuk menanamkan modal di Indonesia, salah satunya menarik investor di wilayah Kabupaten PPU, Kalimantan Timur. Kemudian apa yang harus disiapkan dengan menghadapi kehadiran para pendatang dari luar daerah dan bekerja di rumah kita sendiri. Maka daripada itu, para pemuda harus berperan aktif dalam pembangunan IKN, tidak harus dari sektor infrastruktur, dari sektor dunia usaha atau bisnis yang dapat dimanfaatkan dalam mendukung pembangunan IKN, seperti membentuk jasa percetakan di sekitar masyarakat PPU, karena adanya mahasiswa dan pelajar di sekitar IKN tentu akan membutuhkan jasa percetakan tersebut.

 

Menurutnya,  Pemerintah akan memberikan insentif bagi para pekerja yang bekerja di IKN, baik secara fiskal maupun non fiskal. Artinya pemerintah memiliki upaya dalam memberikan dukungan bagi para pekerja yang terlibat secara langsung dalam pembangunan IKN. Maka dari itu, adanya peluang tersebut harus dapat dijadikan sebagai stimulan bagi para pemuda untuk dapat berkontribusi dalam pembangunan IKN sehingga tidak hanya menjadi penonton di rumahnya sendiri.

 

” Diskusi seperti ini sangat baik bagi para pemuda di Kalimantan Timur, karena apabila ditelaah banyaknya peluang yang dapat dimanfaatkan oleh para pemuda dalam pembangunan IKN secara tidak langsung bisa menjadi potensi usaha dan menjadi salah satu sumber penghasilan bagi para pemuda. Karena tidak bisa dipungkiri bahwa tidak ada logika yang baik tanpa adanya logisitik”, Imbuhnya.

 

Samahalnya dengan Zidan Nata Almadani, Ketua BPM FEB UNTAG Samarinda, mengatakan kajian atau diskusi terkait IKN seperti ini sangat minim dilakukan oleh para pemuda atau mahasiswa di Kaltim, namun kehadiran FMN untuk memberikan sosialisasi kepada para pemuda untuk dapat berkontribusi dalam pembangunan IKN. Mahasiswa dan pemuda masih minim dalam mendapatkan pengetahuan dan edukasi tentang IKN, karena sebelumnya wacana pemindahan Ibukota sudah sempat direncanakan oleh pemerintahan sebelumnya. Dengan perkembangan IKN yang saat ini sudah 14% dan ditargetkan pada tahun 2024 sudah dapat dioperasionalkan oleh pemerintah, tentu pemahaman masyarakat terkait perkembangan IKN harus terus diberikan pemahaman kepada para pemuda dan mahasiswa di Kaltim.

 

”  Para pemuda dan mahasiswa harus memahami IKN secara lebih luas dan mendalam, seperti adanya Otsus yang diberikan oleh pemerintah kepada Papua, Aceh, dan DKI Jakarta karena salah satunya menjadi Ibukota Negara RI. Oleh karena itu, Kalimantan Timur sebagai lokasi Ibukota selanjutnya tentu akan menjadi pertimbangan pemerintah untuk mendukung pemberian Otsus di IKN”, tegasnya.

 

Kata Zidan Ada satu misi dari Gubernur Kaltim dalam dunia pendidikan, akan menjadikan pendidikan Kalimantan Timur yang berakhlak mulia pada 2045, karena kita akan menyambut pemindahan IKN ke Kaltim. Kita sadari bahwa pendidikan di Jawa jauh lebih unggul dibandingkan dengan daerah lain, maka dari itu kita tidak harus bicara dulu terkait infrastruktur, melainkan mulai dari kualitas pendidikan, SDM, harus mulai diperbaiki dan ditingkatkan. Seperti halnya pengetahuan kita tentang IKN, menjadi cerminan bahwa kita masih sangat minim untuk dapat menyaingi kualitas pendidikan dari masyarakat di Pulau Jawa.

 

Lebih lanjut ia mengeaskan Peran pemuda yang pertama adalah harus mengawal, kemudian yang kedua kita harus mengkritisi tentang IKN baik pemerintah daerah maupun pemerintah pusat, karena kedua pemerintah tersebut saling berketimpangan yang seharusnya saling berkesinambungan, seperti halnya tentang pengembangan SDM tidak hanya merupakan tanggungjawab Pemda melainkan pemerintah pusat juga harus berperan untuk mengembangkan SDM di Indonesia.

 

” Adanya beberapa faktor yang menyebabkan pemindahan Ibukota dari Jakarta ke Kalimantan Timur, yang pertama yaitu kepadatan penduduk, kemudian adanya masalah banjir, dan kualitas air bersih yang terus menurun. Namun demikian, alasan tersebut kurang tepat untuk menjadi dasar pemindahan IKN ke Kalimantan Timur, melainkan itu merupakan hak kita sebagai pemuda Kaltim untuk mendapatkan kesempatan bagi para pemuda sebagai peradaban baru di Indonesia”, ungkapnya.

 

Achmad Junaidi, Forum Keluarga Mahasiswa Kab. PPU menybutkan Apabila berbicara mengenai pemuda dalam pembangunan IKN, yang pertama adalah peran internal dimana dengan ditetapkannya IKN di Prov. Kaltim kita harus mengevaluasi kualitas SDM para pemuda karena dari masyarakat di daerah menjadi masyarakat dengan skala nasional.

 

Kemudian ia menjelaskan,kedua yaitu peran kita sebagai mitra kerja dimana terdapat banyak pelatihan untuk masyarakat Kaltim yang dapat dijadikan sebagai peluang untuk meningkatkan taraf kesejahteraan hidup kita. Selain itu, kita juga dapat berperan sebagai mitra kritis, dimana banyaknya penyampaian negatif dari masyarakat yang skeptis dengan rencana pemindahan IKN ke Kaltim yang menyebutkan bahwa Kalimantan sebagai jin tempat buang anak, harus direspon oleh para pemuda di Kaltim agar dapat diluruskan kepada seluruh masyarakat Indonesia.

 

Selanjutnya kita juga harus menjadi penghubung antara masyarakat Kaltim dengan pemerintah pusat, seperti halnya dari sektor partisipasi masyarakat yang mana sebagai masyarakat lokal tentu harus memiliki peran di rumahnya sendiri, dimana hal tersebut merupakan concern dari Forum Keluarga Mahasiswa Kab. PPU.

 

” Di sektor pendiidkan tentu pemerintah pusat maupun daerah harus fokus dalam meningkatkan kualitas pendidikan di sekitar Kaltim. Kemudian di sektor ketenagakerjaan, data mengenai jumlah pekerja dari wilayah luar tidak dapat disebutkan oleh pihak Disnakertrans baik provinsi maupun kabupaten, melainkan mereka berdalih bahwa hal tersebut merupakan kewenangan dari pemerintah pusat. Oleh karena itu bagaimana kita bisa mengetahui peluang dalam keteribatan pembangunan IKN apabila kita saja tidak dapat mengetahui berapa pekerja pendatang yang akan terlibat dalam pembangunan IKN di Prov. Kaltim”, Pungkasnya.

 

Seminar bertema “Peran Pemuda Dalam Menyambut Peradaban Baru di IKN Nusantara” merupakan inisiasi dari Forum Milenial Nusantara dalam rangka sosialisasi dan penggalangan kepada kalangan pelajar dan mahasiswa terkait pemindahan IKN, serta mengedukasi kaum milenial khususnya para mahasiswa agar dapat mempersiapkan diri untuk dapat berpartisipasi aktif dalam pembangunan IKN. (Red)

Lihat Selengkapnya

Related Articles

Back to top button