Nusa Tenggara Timur

AHY Dorong Pembangunan Perbatasan, Ponu Jadi Etalase Kemajuan NTT

 

BeritaNasional.ID, KEFAMENANU — Semilir angin perbatasan di Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur, menyambut kedatangan Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (Menko IPK), Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Kamis 13 November 2025.

Dalam kunjungan kerjanya kali ini, AHY menegaskan komitmen pemerintah pusat untuk menjadikan Kawasan Transmigrasi Modern (KTM) Ponu sebagai etalase pembangunan wilayah perbatasan negara.

“Wilayah ini dekat perbatasan Indonesia dengan Timor Leste, sehingga menjadi prioritas pembangunan infrastruktur,” ujar AHY saat berdialog dengan warga di KTM Ponu, Kecamatan Biboki Anleu.

Kawasan Ponu yang berada di garis depan NKRI disebut AHY memiliki potensi besar di sektor pertanian, perkebunan, dan perikanan, namun masih menghadapi tantangan berat dari sisi alam dan infrastruktur dasar.

Dalam dialog rakyat tersebut, masyarakat menyampaikan beragam aspirasi, mulai dari ketersediaan air bersih hingga akses jalan yang layak.

Menjawab hal itu, AHY menegaskan bahwa penyediaan air bersih dan irigasi pertanian akan menjadi fokus utama pemerintah dalam mempercepat produktivitas masyarakat perbatasan.

“Tadi sudah diangkat soal bendungan, waduk, dan irigasi. Saya akan memberikan atensi dan mendorong Kementerian Pekerjaan Umum untuk memperhatikan suplai air bersih,” tegasnya.

“Dengan air yang cukup, para petani bisa panen dua hingga tiga kali setahun. Ini akan berdampak langsung pada kesejahteraan mereka.”

Selain air, AHY menyoroti pentingnya infrastruktur jalan sebagai tulang punggung ekonomi masyarakat.

Ia menjelaskan bahwa jalan yang baik bukan sekadar penghubung antarwilayah, tetapi juga jalur penggerak ekonomi lokal yang menghubungkan lahan produktif dengan pasar dan pusat distribusi hasil pertanian.

“Infrastruktur jalan dibutuhkan untuk mendekatkan produktivitas pertanian dengan pasar dan titik-titik distribusi. Karena itu, saya mendorong Kementerian PUPR untuk berkolaborasi dengan pemerintah daerah dalam memperbaiki akses jalan masyarakat perbatasan,” jelasnya.

AHY menambahkan, langkah tersebut merupakan bagian dari arahan langsung Presiden Prabowo Subianto agar wilayah perbatasan tidak lagi tertinggal dari sisi pembangunan dan kesejahteraan.

Tak hanya itu, dalam kesempatan tersebut AHY juga menyinggung potensi besar garam berkualitas yang dimiliki wilayah pantai utara TTU.

Ia menilai, dengan dukungan teknologi modern dan pendekatan industri berkelanjutan, potensi tersebut dapat menjadi sumber ekonomi baru bagi masyarakat perbatasan.

“Pak Bupati tadi menyampaikan soal potensi garam berkualitas di wilayah pantai utara ini. Tentu butuh teknologi tertentu agar berkelanjutan. Ini akan kami petakan bersama Kementerian Perindustrian,” tambahnya.

Sementara itu, Bupati Timor Tengah Utara Yosep Falentinus Delasalle Kebo menyampaikan apresiasi atas perhatian pemerintah pusat melalui kunjungan AHY.

Ia menjelaskan, KTM Ponu telah ditetapkan sebagai kawasan transmigrasi prioritas nasional, namun masih menghadapi sejumlah kendala mendasar.

“Kawasan ini memiliki potensi besar di sektor pertanian, peternakan, dan perikanan. Namun keterbatasan infrastruktur dasar, irigasi, dan akses jalan, serta belum tuntasnya legalitas lahan bagi warga transmigrasi masih menjadi kendala utama,” ungkapnya.

Falentinus berharap kunjungan Menko IPK bersama jajaran kementerian terkait seperti Kementerian Transmigrasi dan Kementerian Ekonomi Kreatif dapat menjadi langkah nyata mempercepat sinergi pembangunan lintas sektor di wilayah perbatasan TTU.

“Kami berharap sinergi pusat dan daerah semakin kuat agar masyarakat Ponu benar-benar merasakan kehadiran negara,” tuturnya.

Kehadiran AHY di Ponu tak sekadar kunjungan seremonial. Di tengah dialog dan sapaan hangat kepada warga, semangat membangun dari pinggiran terasa nyata.*

Alberto/Bernas

Lihat Selengkapnya

Related Articles

Back to top button