Daerah

Akses Jalan Menuju Dusun Merak Memprihatinkan, Pemkab Situbondo Diminta Lebih Perhatian

BeritaNasional.ID,
SITUBONDO – Warga dilingkungan kawasan terpencil di Dusun Merak, Desa Sumberwaru, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur keluhkan jeleknya akses jalan diwilayah tempat tinggal mereka. Sampai kini, belum ada perbaikan jalan.

Sehingga setiap hari warga harus melewati jalan sepanjang 8 kilo meter melalui hutan yang penuh bongkahan bebatuan besar dihiasi kerikil tajam sepanjang menuju kampung mereka.

Warga Dusun Merak sangat berharap sekali adanya perbaikan jalan beraspal dari Pemerintah Kabupaten Situbondo.

“Kami sangat berharap akses jalan menuju ke Kampung Merak bisa diaspal. Karena setiap hari kami harus menempuh jalan bebatuan sepanjang kurang lebih 7-8 kilo meter,” ujar Ardi salah satu warga setempat kepada BeritaNasional,ID.

Menurut Ardi, masyarakat pedalaman di Dusun Merak mengais rezeqi dengan berternak sapi dan sebagian kecil ada juga yang berprofesi sebagai petani. Namun akibat tidak meratanya pembangunan dan keterbatasan akses pelayanan sosial membuat Kampung Merak seperti termarginalkan.

Kurang lebih 400 Kepala Keluarga (KK) mendiami perkampungan Merak yang terdiri dari beberapa dusun lainnya. Diantaranya yaitu Macan, Dusun Rondo, Widuri dan dusun-dusun yang lainnya.
Mereka rata-rata sudah bermukim lama di Kampung Merak.

Letak geografis kampungnya pun dekat dengan pantai yang indah dan setiap hari banyak orang-orang pribumi maupun luar tak jarang mengunjunginya . Namun itu semua tidak sebanding dengan ketersediaan pelayanan dasar layaknya masyarakat umum.

Menurut warga lainnya bernama Ahmad, yang membuat susah adalah akses menuju permukiman sunyi itu dari jalan protokol, Karang Tekok Baluran-Desa Sumberwaru, Kecamatan Banyuputih, Kabupaten Situbondo. Untuk menuju kampung yang dulunya hutan tersebut, butuh perjuangan ekstra dengan menembus sulitnya jalan masuk ke lokasi Dusun Merak.

Sepanjang 2 kilometer pertama, kondisi jalan tanahnya relatif gampang dilalui. Namun begitu menginjak kilometer ke 4 sampai 7, bebatuan sudah menjadi tantangan bagi pengendara sepeda motor. Bahkan tak semua mobil bisa menembus jalan bergelombang penuh bongkahan batu, terjal berkerikil tajam serta berliku -liku dan menyempit itu. Sehingga jika tidak berhati-hati akan berakibat fatal.

“Kendaraan motor adalah pilihan terakhir selain berjalan kaki. Kalau tidak hati-hati naik motor, dengan kondisi jalan seperti ini bisa jatuh dan terluka karena membentur bongkahan batu yang tajam -tajam,” ujar Ahmad.

Minimnya mobilisasi menuju Perkampungan Merak sampai kini belum bisa diatasi pemerintah setempat. Puluhan tahun lamanya warga terpencil di Dusun Merak yang juga menjadi bagian dari Kabupaten Situbondo ini belum tersentuh pemerataan pembangunan.

“Faktanya demikian. Kami sudah harus puas dengan janji-janji. Katanya jalan akan diperbaiki, namun sampai sekarang tidak ada realisasi,” ungkap beberapa tokoh pemuda setempat saat ngobrol bareng dengan BeritaNasional.ID, Rabu (09/08/17).

Mayoritas masyarakat Kampung Merak berkeluh kesah akan buruknya kondisi jalan menuju dusun mereka. Sejumlah warga menuturkan pula bahwa akses jalan yang masih belum ada perbaikan dari pemerintah membuat mereka kesulitan bila musim hujan tiba. Jalan becek dan licin membuat warga Merak enggan untuk melintasinya.

Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Situbondo, Tulus Samiaji dihubungi melalui telpon selulernya mengatakan, tanah tempat tinggal dan akses jalan menuju ke Kampung Merak masuk kawasan Taman Nasional Baluran. Sehingga hal itu menjadi salah satu alasan Pemkab Situbondo belum bisa melakukan perbaikan atau memberikan fasilitas umum seperti jalan aspal menuju Dusun Merak, termasuk pula sarana pendidikan.

Dikatakan Kadishub Tulus Samiaji, atas kondisi itu pemkab tidak akan diam saja. Pemkab akan terus melakukan evaluasi untuk menciptakan pembangunan secara merata.
Rumah-rumah mereka terbuat dari papan. Ukurannya tidak lebih besar dari rumah tipe 36. Masyarakat Kampung Merak berharap bantuan pemerintah agar akses jalan menuju ke kampung mereka segera di aspal. (edo)

Caption : Wartawan BeritaNasional.ID saat hunting mendatangi Kampung Merak menelusuri jalan bebatuan, terjal dan berliku liku melalui hutan sepanjang 8 kilometer untuk sampai ke Perkampungan Merak.

Lihat Selengkapnya

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button