Politik

Bawaslu Jakarta Timur Selidiki Pembagian Kelender Caleg Di Sekolah

BeritaNasional.ID Jakarta – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Jakarta Timur mulai menyelidiki dugaan pelanggaran kampanye yang dilakukan oleh salah satu Caleg asal Gerindra Zuhdi Mamduhi di yayasan pendidikan Islam Nurul Huda, Cakung Barat, Jakarta Timur.

“Kemarin (22/1/209) kami kedatangan warga yang melapor adanya dugaan kampanye di wilayah sekolah,” kata Ketua Bawaslu Jakarta Timur Sahroji, Rabu (23/1/2019).

Dia menjelaskan dalam pemeriksaan, saksi menyampaikan runutan cerita saat tengah mengambil raport hingga dibagikan kalender oleh wali kelas dari sekolah tersebut.

“Jadi memang kita ingin mengetahui runutan cerita perihal pembagian kalender itu,” tegas sahroji.

Dia juga menuturkan sebelum ada pelapor dan saksi yang menemui pihaknya, Kasus ini telah menjadi temuan dengan nomor 009/TM/PL/JT/Kota/12.04/01/2019. Pihaknya pun sudah mencari bukti dan beberapa saksi yang mau menjadi saksi adanya dugaan kampanye di sekolah tersebut.

“Kasus ini juga sudah kami bahas di dalam Sentra Gakumdu. Dan dalam pembahasan tersebut masih dibutuhkan saksi-saksi,” jelasnya.

Lebih lanjut Sahroji juga mengatakan pihaknya akan mencari saksi-saksi lainnya untuk memperkuat temuan ini. “Sebetulnya kami juga sudah memanggil beberapa guru yang mengajar disana. Namun mereka tak bisa hadir dengan alasan adanya kegiatan sekolah,” tegasnya.

Dia juga kembali menegaskan dalam waktu dekat akan memanggil caleg yang diduga melakukan kampanye di sekolah tersebut.

“Kalau saksi sudah lengkap kami akan memanggil caleg yang bersangkutan,” tutupnya.

Sebelumnya Beberapa orang tua murid sekolah Madrasah Ibtidaiyah (MI) Nurul Huda Cakung Barat Jakarta Timur, menyesalkan adanya pembagian kalender dan undian umroh untuk mengkampanyekan Zuhdi Mamduhi salah seorang calon legislatif DPRD DKI Jakarta asal Gerindra dapil 4 Jakarta Timur dan Prabowo Sandiaga saat pembagian Raport ke seluruh orang tua murid, Senin (7/1) kemarin.

“Kemarin saat pembagian raport anak-anak, seluruh orang tua murid juga dibagikan kalender yang ada foto caleg dan gambar cara mencoblos nama caleg yg memang keluarganya pemilik sekolah yang menjadi caleg DPRD,” kata salah satu wali murid yang enggan disebutkan namanya, Selasa (8/1/2019).

Dalam kalender yang dibagikan tersebut ada foto caleg dan gambar mengarahkan untuk mencoblos nama caleg serta nomor undian umroh tertera di kalender, sebelum di bagikan kalender terlebih dahulu saat pembagian raport seluruh wali murid wajib menuliskan nama dan tandatangan.

“Di kalender ada undian umroh juga,” jelas salah satu wali murid lainnya.

Orang tua murid pun menyesalkan tindakan yang sudah terjadi di sekolah tersebut yang di lakukan guru guru dan wali kelas, walau salah satu menantu atau keluarga pemilik sekolah menjadi caleg. Mereka pun sepakat dengan orang tua murid lainnya untuk melaporkan ke bawaslu Jakarta Timur dan jajaran pemda DKI Jakarta.

“Sekolah itu kan tempat belajar bukan tempat berpolitik. Jadi kami menyesalkan sekali adanya politisasi di sekolahan,” jelas wali murid lainnya.

Di kesempatan lain Zuhdi sendiri membantah jika yang yang dibagikan dirinya kepada wali murid adalah alat peraga kampanye.

“Yang saya bagikan hanya kalender yayasan,” ucapnya singkat. (daff/dki)

Lihat Selengkapnya

Related Articles

Back to top button