Daerah

Dua Puluh Tiga PMKS Terciduk Razia Gabungan Pemkot Jaktim

BeritaNasional.ID Jakarta – Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Timur menggelar razia penyakit masyarakat (Pekat), Rabu (23/5/2018) malam. Hasilnya petugas mengamankan 23 Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) dan ratusan botol miras.

Sedikitnya, 180 petugas gabungan dari Satpol PP, TNI, Polri, dan Dinas Sosial langsung menyisir seluruh wilayah di Jakarta Timur. Luasnya wilayah dan berharap razia lebih fokus, petugas pun dibagi beberapa tim untuk menyisir lokasi yang masih dinilai meresahkan.

Kasatpol PP Jakarta Timur, Hartono Abdullah mengatakan, operasi pekat yang digelar pihaknya menegakan Perda Nomor 8 Tahun 2007 tentang ketertiban umum serta operasi cipta kondisi dalam memberikan kenyamanan kepada masyarakat. “Apalagi saat ini kan umat Islam tengah menjalankan ibadah puasa di bulan suci Ramadhan 1439 H/2018 M,” katanya, Kamis (24/5/2018).

Dalam operasi Pekat kali ini, kata Hartono, petugas mendapati ratusan miras yang masih beredar dilingkungan masyarakat. Miras yang ditemukan itu juga terdiri dari miras oplosan yang masih diperjualbelikan di warung-warung. “Kami mengamankan 371 miras berbagai merek di berbagai lokasi termasuk miras oplosan yang dijual di warung-warung jamu,” ujarnya.

Selain mengamankan miras, kata Hartono, pihaknya juga menciduk 23 PMKS, yang menempati bawah kolong fly over Kampung Melayu. Keseluruhnya diamankan karena biasa menjadikan kolong jalan tol sebagai tempat tidur mereka. “Semua peralatan mereka seperti gerobak dan terpal kami sita,” tambah Hartono.

Sementara ke-23 PMKS yang diamankan itu, sambung Hartono, langsung kirim ke panti sosial Cipayung. Keseluruhnya akan menjalani pembinaan untuk menjadikan hidup mereka lebih baik lagi. “Kalau yang keluarganya ada di kampung, biasanya dinas sosial akan mengirim pulang ke kampungnya,” terangnya.

Hartono menegaskan selama Bulan Suci Ramadhan ini pihaknya akan terus menggelar operasi tersebut. Bahkan, nantinya ada lima operasi tambahan untuk memberikan rasa aman bagi masyarakat dalam beraktifitas, khususnya malam hari. “Razia akan berlangsung lima kali lagi, dan juga menyisir lokasi yang rawan akan tawuran,” pungkasnya. (dki1/bn.id)

Lihat Selengkapnya

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button