Tajuk

Ismet Mile, Pahlawan Pemekaran: Melawan Lupa di Momen Hari Pahlawan

BeritaNasional.ID – Setiap 10 November, bangsa ini menundukkan kepala mengenang para pahlawan kemerdekaan—mereka yang berjuang dengan darah dan nyawa melawan penjajahan dan ketidakadilan. Namun, kepahlawanan tak selalu lahir di medan perang. Dalam konteks lokal, perjuangan bisa hadir dalam bentuk kebijakan, visi, dan keberanian memecah kebuntuan pembangunan. Di Bone Bolango, nama Ismet Mile layak dikenang sebagai pahlawan pemekaran, sosok yang membuktikan bahwa kerja nyata di birokrasi pun bisa menjadi bentuk perjuangan untuk rakyat.

Ketika Bone Bolango baru lahir sebagai kabupaten hasil pemekaran dari Gorontalo, daerah ini masih terbelakang. Infrastruktur terbatas, pelayanan publik lamban, dan akses masyarakat ke pemerintah sangat jauh. Di saat banyak yang hanya mengeluh, Penjabat Bupati Bone Bolango, Ismet Mile tampil dengan gagasan besar: memekarkan wilayah sebagai jalan memperpendek jarak antara negara dan rakyat. Ia memahami bahwa keadilan sosial tak bisa tercapai tanpa pemerataan pelayanan. Pemekaran bukan semata soal menambah kecamatan dan desa, melainkan tentang mendekatkan pemimpin dengan rakyatnya.

Fakta menunjukkan hasil kerja itu. Di masa kepemimpinannya, jumlah kecamatan di Bone Bolango meningkat dari 4 menjadi 18, dan jumlah desa/kelurahan bertambah dari sekitar 40 menjadi 165. Di balik angka-angka itu tersimpan perubahan besar. Wilayah yang dulu terpencil kini memiliki kantor pemerintahan sendiri. Anak-anak muda desa punya peluang kerja sebagai perangkat desa dan aparatur kecamatan. Ekonomi rakyat mulai berdenyut di wilayah yang dulu sunyi. Ismet Mile tidak hanya membagi wilayah, ia membagi harapan.

Dampak sosial dan politik pemekaran juga terasa luas. Masyarakat yang dulu jauh dari kekuasaan kini bisa bersuara lebih dekat. Partisipasi politik tumbuh, kader lokal bermunculan, dan pelayanan publik menjadi lebih terjangkau. Pemekaran ala Ismet Mile pada akhirnya bukan hanya kebijakan administratif, melainkan gerakan sosial-politik untuk memperluas akses dan memperkuat rasa keadilan di tengah rakyat Bone Bolango.

Kini, sejarah mencatat satu bab baru. Ismet Mile kembali terpilih sebagai Bupati Bone Bolango. Terpilihnya kembali tokoh pemekaran ini bukan sekadar rotasi kekuasaan, tetapi tanda bahwa rakyat masih menaruh harapan besar padanya. Rakyat ingin melihat semangat kepahlawanan itu tumbuh kembali—semangat yang berpihak pada kepentingan rakyat, bukan pada kepentingan elite. Di tangan Ismet Mile yang dulu berjuang membuka desa-desa baru, kini diletakkan harapan agar Bone Bolango tidak hanya berkembang secara wilayah, tetapi juga maju dalam kesejahteraan.

Momen Hari Pahlawan kali ini menjadi pengingat bahwa perjuangan tidak pernah selesai. Kepahlawanan kini bukan lagi soal menumpas penjajah, tetapi soal melawan ketimpangan, kemiskinan, dan birokrasi yang abai. Dan selama masih ada pemimpin seperti Ismet Mile yang bekerja dengan visi keberpihakan, Bone Bolango punya alasan untuk percaya bahwa semangat itu masih hidup—dan akan terus tumbuh di tengah rakyatnya.

(NOKA)

Lihat Selengkapnya

Related Articles

Back to top button