BeritaNasional.ID, BONDOWOSO JATIM – Nasib petani sangat memprihatinkan di Kabupaten Bondowoso yang mayoritas warganya petani. Bahkan, Bumi Ki Ronggo ini disebut dengan daerah agraris.
Salah satu contohnya Fauzi, Ketua Kelompok Tani Sengon Tani Desa Gunusari Kecamatan Tlogosari. Ia mengaku dipersulit oleh Pri, pemilik kios pupuk. Padahal Fauzi mengaku, sebagai petani, dia berhak untuk mendapatkan pupuk bersubsidi.
“Ketika saya mau membeli pupuk, dibilang kios pupuknya sudah tutup oleh Pri. Saat itu saya sudah menyiapkan pick up untuk mengangkutnya dan KTP. Saya sangat kecewa, karena tidak bisa membeli pupuk bersubsidi,” keluh Fauzi.
Fauzi rencananya akan membeli pupuk bersubsidi yang mejadi haknya sebanyak 3 kwintal. Pic upnya sewa. Ya terpaksa balik kanan. Saya berharap Distributor Pupuk dan Komisi Pengawas Pupuk dan Peptisida (KP3) mengevaluasi kinerja kios pupuk tersebut.
Dikatakan, kasus seperti sudah terjadi beberapa kali. Ini pelanggaran serius, karena Presiden Joko Wi serius menangani ketahanan pangan, sehingga menggandeng TNI untuk menyukseskannya. Kalaun pupuk bersunsidi dipersulit, maka ketahanan pangan akan terancam.
Menanggapi keluhan Fauzi, pri membantahnya. “Memang benar Fauzi datang ke kios pupuk saya, tapi sudah jam 17.00 wib. Jadi pekerja saya sudah pulang. Bukan tidak dilayani, tapi waktunya terlalu sore,” kata Pri.
Data-data petani penerima pupuk bersubsidi, lanjutnya, ada di petugas kami. Petugas sudah pulang, karena sudah jam 17.00 wib. Lalu saya sarankan kepada Fauzi, datang lagi keesokan harinya.
Ditambahkan, sudah bukan zamannya sekarang mempersulit petani untuk mendapatkan pupuk bersubsidi. Yang penting memenuhi syarat dan terdaftar sebagai penerima pupuk bersubsidi di RDKK. (Syamsul Arifin/Bernas)
