Daerah

Memasuki Penghujan Sebelas Wilayah Bogor Rawan DBD

BeritaNasional.ID Jakarta – Masyarakat Bogor diimbau untuk terus meningkatkan kewaspadaan terhadap serangan penyakit demam berdarah (DBD). Pasalnya, memasuki penghujan, masyarakat mudah terjangkit DBD.

Hingga pertengahan Januari, 52 warga Kota Bogor terjangkit penyakit yang dibawa nyamuk aedes aegypti itu. Meski tak sampai merengut nyawa, masyarakat tetap harus waspada. Berkaca pada tahun 2018, delapan warga Bogor meninggal disebabkan DBD.

Kasi Pencegahan Pengendalian Penyakit Menular dan Surveilance (P3MS) pada Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor, Sari Chandrawati, menuturkan, kondisi cuaca yang tak menentu akhir-akhir ini membuat nyamuk pembawa virus dengue itu berkembang lebih cepat.

“Hal itu kemudian didukung banyaknya tempat indukan nyamuk. Mulai dari sampah yang menampung air seperti kantong-kantong makanan yang dibuang sembarangan, ban bekas hingga kaleng-kaleng bekas. Ini yang harus diperhatikan oleh masyarakat. Caranya, dengan pemberantasan sarang nyamuk (PSN),” jelas Sari, Minggu (20/1/2019).

Berkaca pada data tahun 2018, jumlah penderita DBD di awal Januari 2019 terjadi peningkatan. Rekor paling tinggi di Januari 2017 ada 127 orang, lalu turun Januari 2018 menjadi 41 orang dan sekarang naik jadi 52 orang.

Berdasarkan data per tahunnya, justru terjadi penurunan penderita DBD. Seperti pada 2016 ada 1.225 penderita, 2017 sebanyak 849 penderita dan 2018 mencapai 727 penderita.

Dia mengingatkan, agar masyarakat melakukan kegiatan pemberantasan sarang nyamuk seperti menguras, menutup, mendaur ulang serta memakai anti nyamuk (3M Plus) terus digalakkan. “Jika ini dilakukan, maka tindakan fogging tidak perlu,” imbuhnya.

Kepala Program Penanggulangan DBD Dinkes Kabupaten Bogor, Ade Kurniawan, menjelaskan, kasus DBD pada tahun 2018 mencapai 737 kasus. Jumlah ini meningkat dibandingkan dengan tahun 2017 yang hanya 276 kasus.

“Tahun 2018 tercatat sebanyak 737 kasus dengan penderita meninggal dunia delapan orang,” ungkapnya.

Menurut Ade, angka penderita DBD dua tahun belakangan ini belum ada apa-apanya jika dibandingkan dengan tahun 2016. Dinkes Kabupaten Bogor mencatat sebanyak 3.442 kasus DBD di tahun 2016. Dari angka tersebut, 45 orang di antaranya meninggal dunia.

“Itu siklus lima tahunan. Makanya jumlahnya berkali-kali lipat dari dua tahun belakangan ini,” tambahnya.

Berdasarkan Dinkes, ada 11 wilayah yang merupakan endemis DBD antara lain, Cibinong, Gunung Putri, Rancabungur, Bojonggede, Leuwiliang, Ciampea, Parung, Cileungsi, Tajur Halang, Klapanunggal, dan Sukaraja. (dki1/bn)

Lihat Selengkapnya

Related Articles

Back to top button