DaerahHeadlineKEPRINasional

Membelah Laut! Jembatan Baru di Kepri Lampaui Suramadu

“PUPR Rencanakan Jadi Jembatan Terpanjang Se-Indonesia”

BeritaNasional.ID, Kepulauan Riau — Jembatan merupakan salah satu infrastruktur vital yang menjadi penghubung sebagian besar pulau di Indonesia. Dari data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), jumlah total jembatan nasional mencapai 18.990 unit hingga tahun 2022.

Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) merupakan daerah nomor dua dengan jumlah pulau terbanyak di Indonesia setelah Papua Barat, hingga kini menjadi sorotan terkait pembangunan jembatan penghubung antara Pulau Batam dan Pulau Bintan yang diberi istilah jembatan Babin.

Proyek yang sudah dirancang sejak zaman pemerintahan Kepri dinahkodai Alm. Muhammad Sani dan Nurdin Basirun ini, direncanakan akan menjadi jembatan terpanjang se-Indonesia yang akan dibangun sepanjang 14,753 Km.

Selain menjadi pusat perhatian ditingkat regional, proyek jembatan Babin juga menyita perhatian hingga tingkat nasional. Pasalnya, panjang jembatan Babin ini jauh melampaui panjang Jembatan Suramadu yang hanya mencapai 5,43 kilometer.

Inovasi pembiayaan pembangunan Jembatan Babin dicanangkan menjadi dua bagian utama. Pertama, dengan pembagian 7.98 Km untuk porsi KPBU (Pulau Bintan – Pulau Tanjung Sauh) menggunakan anggaran dana dari kerjasama pemerintah dan badan usaha (KPBU). Kedua, 6.76 Km untuk porsi dukungan pemerintah (Pulau Tanjung Sauh – Pulau Batam) yang akan bersumber dari Pinjaman Luar Negeri.

Hadirnya jembatan Babin diharapkan mampu mempercepat pemerataan pembangunan dan mengurangi biaya logistik antara Pulau Batam dan Pulau Bintan, serta dapat mengefisiensikan mobilitas kendaraan dari kedua wilayah dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi diwilayah tersebut.

Menteri PUPR selaku Penanggung Jawab Proyek Kerjasama (PJPK) jembatan tersebut terus melakukan percepatan atas proyek tersebut bersama dengan Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau dalam mewujudkan Major Project Pembangunan Wilayah Batam – Bintan pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2021-2026.

Hal ini menunjukkan bahwa pembangunan Jembatan Babin bukan hanya merupakan proyek infrastruktur biasa, tetapi juga menjadi bagian integral dari visi pembangunan jangka panjang di Provinsi Kepri.

Pengembangan infrastruktur ini juga menunjukkan komitmen pemerintah pusat yang memasukkan pembangunan jembatan Babin ke dalam Proyek Strategis Nasional (PSN).

Meskipun manfaatnya yang besar, pembangunan jembatan yang membelah laut diantara dua pulau ini rupanya menimbulkan sejumlah tantangan. Salah satunya adalah pembebasan lahan yang diperlukan sekitar 24 hektar tanah. Tentu saja hal ini akan melibatkan proses negosiasi dengan masyarakat setempat.

Gubernur Kepri, Ansar Ahmad menegaskan bahwa proyek ini akan berlangsung selama sekitar 10 bulan, dengan mempertimbangkan kondisi cuaca dan tantangan teknis lainnya. Tahapan awal proyek ini akan melibatkan penelitian tanah dan lautan, sebagai langkah awal dalam proses konstruksi jembatan.

Pembangunan Jembatan Babin juga dipandang sebagai langkah strategis dalam memperkuat konektivitas antarpulau di Provinsi Kepri pada masa akan datang.

Terhubungnya dua pulau utama, Batam dan Bintan nantinya dapat menjadi sarana untuk mempermudah aksesibilitas dan mendongkrak pertumbuhan ekonomi dikedua wilayah tersebut.

Dengan empat tapak utama yang membentang dari Barat ke Timur, dimulai dari Tanjung Talok Pulau Batam, Pulau Ngenang, Pulau Tanjung Sauh, hingga di Kecamatan Seri Kuala Lobam Pulau Bintan,  jembatan ini juga diangankan pula agar dapat mendorong sektor pariwisata bagi para wisatawan yang didua pulau tersebut baik dari dalam maupun luar negeri.

(prmtillahi/Bernas)

Lihat Selengkapnya

Related Articles

Back to top button