Daerah

Nelayan Kalipuro Gelar Lomba Perahu Layar Tradisionil

BeritaNasional.ID,
BANYUWANGI – Lomba Perahu Layar Tradisional kembali digelar oleh nelayan Kecamatan Kalipuro, Kabupaten Banyuwangi, Minggu (22/10/17). Ajang tahunan yang memperebutkan piala bergilir ini diikuti oleh nelayan tradisional wilayah pesisir Kecamatan Kalipuro.

Sebanyak 50 perahu layar tradisional dari Kalipuro ikut andil dalam ajang yang menaklukkan ganasnya Selat Bali. Mereka berlomba mengalahkan derasnya angin, ombak dan gelombang Selat yang memisahkan Jawa-Bali ini.

“Tahun ini lebih sulit. Anginnya kencang, gelombangnya juga tinggi. Jadi harus kerja keras untuk bisa mengendalikan arah perahu,” ujar Agus Supriyadi, salah satu peserta lomba kepada wartawan.

Aturan mainnya, perahu layar tradisional harus menyeberangi Selat Bali dari Pantai Tanjung. Kemudian, mereka harus kembali lagi berlayar dari Pantai Gilimanuk Bali, ke tempat start semula, yakni Pantai Tanjung Kelurahan Klatak. Dalam perlombaan tersebut, rata-rata perahu layar menempuh waktu kurang dari 45 menit.
Salah satu panitia lomba bernama Arifin mengatakan, ajang ini merupakan silaturahmi antar nelayan diwilayah Kecamatan Kalipuro untuk mempererat persaudaraan. Tak hanya itu, kegiatan ini juga digelar dalam rangka memperingati Bersih Desa Lingkungan Tanjung Jelurahan Klatak, Kalipuro, Banyuwangi.

“Ini juga mendukung program pemerintah mewujudkan negara kita sebagai poros maritim dunia. Rakyat Indonesia tidak takut laut. Ganasnya Selat Bali ditaklukkan oleh nelayan dengan menggunakan perahu. Dan ini (perahu) tanpa pakai mesin. Hanya mengandalkan layar saja,” ujarnya.

Dalam kegiatan lomba perahu layar untuk peringati bersih desa ini dihadiri jajaran Polsek Kalipuro, Lanal Banyuwangi dan Satpol Air Polres Banyuwangi. Danlanal Banyuwangi, Letkol. Laut (P) Nazarudin melalui Pasi Intel Kapten. Laut (E) Agung Kuncoro mengatakan, bahwa kegiatan ini sebagai bentuk dukungan kepada Pemkab Banyuwangi dalam menggalakkan sektor pariwisata.

“Ini potensi pariwisata bahari di Banyuwangi. Seharusnya bisa diagendakan masuk dalam Banyuwangi Festival. Promosi kuat dan bisa diperbesar menjadi event nasional,” tandasnya.

Dalam ajang lomba ini, perahu layar tradisional yang tercepatlah yang bisa menjadi jawara. Saking banyaknya jumlah peserta, panitia terpaksa membagi perlombaan beberapa sesi.

Sementara juga ada beberapa perahu layar tradisional yang harus minggir, lantaran patah layar atau katir (penyeimbang perahu) lantaran tabrakan atau terhempas angin.(MH.Said)

Caption : Para peserta lomba tampak persiapan menjalankan perahunya

Lihat Selengkapnya

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button