Ragam

Pengurus NU Jakarta Utara Bukbar Di DPP IPI

BeritaNasional.ID Jakarta – Pengurus Khotbah Cabang Nahdlatul Ulama (NU) Jakarta Utara, KH. EDI Suaedi S.sos, dalam acara Tauziah Ramadhan dan Buka Puasa Bersama, bertajuk “Marhaban Ya Ramadhan Mari Kita bersihkan Jiwa di Bulan Penuh Ampunan dan Menjadikan Fungsi Masjid dengan Seutuhnya”. Acara tersebut digelar DPP Ikatan Pesantren Indonesia (IPI) bekerjasama dengan DKM Masjid Al Faaiziin di Jl Plumpang Rawa Badak Selatan, Jakarta Utara, Senin (28/5/2018).

KH. Edi Suaedi mengatakan “Alhamdulillah kita bisa berkumpul ditempat yang sangat diridhoi oleh Allah SWT yaitu di masjid ini (Masjid Al Faaiziin). Jangan sampai masjid yang terlihat megah namun sedikit yang beribadah. Maka dari itu kita jadikan masjid sebagai tempat persatuan dan bukan sebagai tempat perpecahan.” himbaunya.

Tidak ada ras, suku atau yang lainnya ketika berada dalam masjid karena kita dihadapan Allah sama saja, maka dalam bulan suci ramadhan ini mari kita bangun masjid supaya bisa memakmurkannya dengan meningkatkan iman dan taqwa serta jangan sampai terpengaruh oleh situasi politik yang hanya akan memecah belah umat Muslim.”

Sementara di tempat yang sama Wakil Ketua Umum Ikatan Pesantren Indonesia, KH. Ahmad Imron SE, berharap masjid harus difungsikan seutuhnya, karena masjid hanya satu untuk beribadah kepada Allah SWT.

Diungkapkan Gus Imron, pada tahun 70-an Indonesia pernah kedatangan seorang ulama besar dari Mesir, beliau memiliki satu murid yaitu Buya Hamka. Salah satu yang membuat beliau bangga kepada Indonesia yaitu Indonesia merupakan salah satu surga yang ada di dunia.

“Allah memberikan kekayaan sumber daya alam yang luar biasa kepada bangsa Indonesia, dan kita harus dapat bersyukur, salah satunya dengan cara menjadikan mesjid sebagai tempat beribadah meningkatkan iman dan taqwa kepada Allah SWT, dan jauhkan masjid dari politik praktis agar umat sejuk, tidak terpecah belah oleh kepentingan duniawi sesaat,” katanya.

Saat ini menurut Gus Imron, banyak di negara Timur Tengah yang porak poranda akibat tidak bisa menjaga keutuhan negaranya, sesama muslim saling berperang sehingga jauh dari rasa kasih sayang, maka dari itu kewajiban umat muslim harus bersatu dan bersama menjaga negara ini supaya tetap aman dan damai.

“Bersyukur sebagai salah satu bagian dari umat beragama yang memiliki toleransi sesama umat beragama,” pungkasnya. (Naddine/dki1)

Lihat Selengkapnya

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button