Daerah

Sam Aliano Akan Beri Rp 5 Miliar Bagi Warga Yang Bisa Tangkap Teroris

BeritaNasional.ID Jakarta – Bakal calon Presiden Sam Aliano menaikkan tawaran hadiah dari Rp1 miliar menjadi Rp5 miliar untuk masyarakat yang bisa menyerahkan otak teroris kepada pihak Kepolisian Republik Indonesia (Polri).

Sayembara tersebut diadakan Sam lantaran geram dengan aksi teroris yang terus menerus muncul. Usai menewaskan sejumlah jemaat gereja dan melukai beberapa aparat kepolisian di Surabaya, teroris kembali memakan korban, dengan menewaskan seorang polisi di Polda Riau.

Terlebih serangan-serangan teroris itu digencarkan menjelang bulan suci Ramadhan. Ia menilai, teroris-teroris ini bagian dari Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).

“Ini Ramadhan loh, ini bulan suci. ISIS tidak menghargai umat Islam atau bulan suci. Mereka masih melakukan teror,” ucap Sam dalam konferensi pers, Kamis (17/5/2018).

Karenanya, dia berharap masyarakat Indonesia turut aktif berpartisipasi memerangi teroris. Sayembara pun dinaikkan dari Rp1 miliar menjadi Rp5 miliar bagi warga yang bisa menyerahkan otak teroris kepada pihak kepolisian.

“Demi rakyat saya siapkan hadiah sayembara, saya naikin dari RP1 miliar menjadi Rp5 miliar terdiri dari dua koper yang masing-masing di dalamnya berisi Rp2,5 miliar. Saya akan perlihatkan uangnya sebagai bukti kepada warga yang bisa menyerahkan otak teroris kepada pihak kepolisian 5×24 jam. Saya harap cepat ditangkap sebelum lari ke luar negeri,” ujarnya.

Ia pun mengutuk keras perbuatan teroris kepada rakyat Indonesia. Dia menuturkan ISIS adalah Al-qaeda dari kelompok wahabisme yang dibentuk oleh Amerika Serikat, Ingris dan Arab Saudi 75 tahun lalu.

“Jadi wahabi, ISIS atau Al-qaeda tidak memiliki sejarah dan bukan agama Islam. Saya ingin gantung otak teroris di Monas. Saya tidak takut lawan ISIS. ISIS kalau berani lawan saya saja, jangan lawan rakyat sipil yang tidak bersalah,” tandas Ketua Pengusaha Indonesia Muda itu.

Di sisi lain, Sam menilai munculnya para teroris tidak terlepas dari peran media sosial seperti Youtube, Facebook, dan Instagram. Sebab, media-media tersebut dapat memberikan ilmu bagi para teroris untuk merakit bom bunuh diri tanpa diajarkan oleh orang lain.

“Mereka memfasilitasi ISIS untuk belajar buat bom sendiri, ini sungguh sangat berbahaya. Mereka dapat keuntungan uang triliunan setiap hari dari Indonesia, uang itu lari ke luar negri sedangkan Indonesia hanya dapat kejahatan teror bom,” pungkasnya. (dki1/bams)

Lihat Selengkapnya

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button