DaerahHeadlineSitubondo

Tanam 1000 pohon Bersama ASTIN, Bupati Situbondo: Mangrove Adalah “Jaket Alam” Yang Melindungi Dari Kerusakan Pesisir

BeritaNasional.id, SITUBONDO – Bupati Situbondo Yusuf Rio Wahyu Prayogo menyebut penanaman mangrove memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan ekologi pesisir. Ia mengibaratkan mangrove sebagai “jaket alam” yang melindungi bumi dari kerusakan akibat angin dan ombak.

“Kenapa menanam mangrove? Karena mangrove itu seperti jaket supaya alamnya tidak sakit, perisai alami dari angin dan ombak,” ujar Yusuf Rio saat kegiatan penanaman mangrove di pantai Sedulur, desa Peleyan, Kecamatan Panarukan, Kabupaten Situbondo, Jatim, Rabu (13/11/2025).

Menurutnya, penanaman mangrove menjadi upaya pelestarian lingkungan karena kawasan pantai di Situbondo telah mengalami banyak kerusakan. Ia menilai langkah ini tidak hanya penting secara ekologis, tetapi juga sebagai sarana edukasi bagi generasi muda.

“Kami senang sekali karena kegiatan ini banyak melibatkan anak-anak sekolah tingkat SD dan SMP. Ini menjadi edukasi agar mereka belajar menjaga alam supaya tidak sakit,” ujarnya.

Kegiatan penanaman mangrove ini disponsori oleh Asosiasi Tambak Insentif (ASTIN) bekerja sama dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Situbondo. Yusuf Rio memberikan apresiasi kepada para pengusaha tambak yang tetap memperhatikan kelestarian lingkungan di tengah aktivitas bisnis mereka.

“Banyak tambak udang di Situbondo, tapi kami senang karena para petambak juga berpikir tentang ekologi. Mereka tidak hanya memikirkan produksi, tapi juga bagaimana merawat lingkungan,” kata Yusuf.

Saat ini, luas kawasan mangrove di Situbondo tercatat sekitar 5.000 hektar. Pemerintah daerah menargetkan perluasan hingga 10.000 hektar untuk memperkuat ketahanan karbon dan perlindungan wilayah pesisir.

“Kesadaran ini sangat menggembirakan. Hari ini kita menanam sekitar 1.000 pohon mangrove sebagai langkah awal,” ujarnya

Ketua ASTIN, Setyo Wahyudi, mengatakan kegiatan ini merupakan penanaman mangrove pertama yang dilakukan asosiasinya di Kabupaten Situbondo. Penanaman dilakukan dengan sistem rumpun berjarak dan bersifat simbolis, disertai pembagian paket sembako untuk masyarakat sekitar.

“Saat ini ada sekitar 20 pengusaha tambak yang tergabung dalam ASTIN. Kami berupaya agar semua anggota punya tanggung jawab terhadap lingkungan, terutama di area usaha masing-masing,” jelas Setyo.

Ia berharap kegiatan seperti ini dapat menjadi agenda rutin untuk memperkuat kolaborasi antara pelaku usaha, pemerintah, dan masyarakat dalam menjaga keseimbangan ekosistem pesisir.

Lihat Selengkapnya

Related Articles

Back to top button