Undana Berdampak Nyata, Gereja Klasis Kota Kupang Kini Bertransformasi Digital

BeritaNasional.ID, KUPANG — Universitas Nusa Cendana (Undana) kembali membuktikan bahwa sebutan “Undana Berdampak” bukan sekadar slogan.
Melalui kolaborasi nyata dengan Klasis Kota Kupang, kampus kebanggaan masyarakat Nusa Tenggara Timur ini menghadirkan inovasi digital yang memberi manfaat langsung bagi gereja dan jemaat, yakni aplikasi SI-SABDA (Sistem Informasi – Sistem Administrasi Basis Data) di GMIT Sesawi Oepura, Rabu 12 November 2025.
Aplikasi berbasis web ini dirancang sebagai sistem digital terintegrasi untuk pengelolaan data jemaat di seluruh gereja se-Klasis Kota Kupang.
Melalui SI-SABDA, gereja kini dapat mengelola, memperbarui, dan menampilkan data jemaat secara real-time, akurat, dan efisien.
Peluncuran aplikasi ini menjadi tonggak penting dalam upaya modernisasi administrasi gereja menuju pelayanan berbasis data dan teknologi.
Ketua Tim Pengabdian Kepada Masyarakat sekaligus Wakil Dekan II FKIP Undana, Jakobis Johannis Messakh, menjelaskan bahwa ide pengembangan aplikasi ini berangkat dari persoalan yang dihadapi gereja selama bertahun-tahun.
Menurutnya, banyak data jemaat yang tidak terinput atau tidak terdokumentasi dengan baik, sehingga menghambat proses pelaporan dan pelayanan.
“Sebagai Ketua BP4, kami punya kerinduan untuk membantu gereja-gereja memiliki data yang baik dan terintegrasi. Kami pernah mencoba aplikasi lain pada tahun 2020, tapi hasilnya belum akurat. Melalui SI-SABDA ini, kami berharap semuanya bisa lebih tertata,” ujar Jakobis.
Aplikasi SI-SABDA merupakan hasil kerja sama antara Badan Perencanaan, Penelitian, dan Pengembangan (BP4) Klasis Kota Kupang dengan Tim Pengabdian Kepada Masyarakat FKIP Undana.
Tim pengembang terdiri dari Jakobis Johannis Messakh, Aditya Ly, M.T., dan Daniel Boys. Mereka merancang aplikasi ini sebagai solusi cerdas bagi pengelolaan data jemaat yang selama ini masih dilakukan secara manual dan berbeda antar gereja.
Dengan sistem yang kini terintegrasi, seluruh data jemaat di bawah Klasis Kota Kupang akan terhubung dalam satu database yang dapat diakses secara aman oleh pihak berwenang.
Jakobis menjelaskan bahwa SI-SABDA berfungsi sebagai pusat informasi yang memudahkan pengurus gereja di berbagai level untuk mengakses data jemaat secara cepat, aman, dan akurat.
Melalui sistem ini, pengurus dapat memantau persebaran jemaat, statistik pekerjaan, hingga distribusi kepala keluarga melalui tampilan grafik dan peta digital yang terintegrasi.
“Aplikasi ini bukan hanya mempermudah administrasi, tapi juga mendukung pelayanan yang transparan dan berbasis data,” tuturnya.
Peluncuran SI-SABDA menjadi bukti nyata bahwa transformasi digital bukan hanya milik sektor pemerintahan dan pendidikan, tetapi juga dunia pelayanan gereja.
Melalui sistem ini, pengurus gereja dapat bekerja lebih efisien tanpa harus mengandalkan dokumen fisik. Seluruh data dapat diakses kapan saja dan di mana saja, asalkan memiliki akses internet.
Langkah ini juga mendukung konsep “paperless office” yang lebih ramah lingkungan, hemat biaya, dan minim risiko kehilangan data. Meski membawa banyak manfaat, penerapan SI-SABDA bukan tanpa tantangan.
Menurut tim pengembang, salah satu hambatan utama adalah kebutuhan akan jaringan internet yang stabil dan kesiapan sumber daya manusia di tingkat gereja.
Diperlukan operator atau admin gereja yang terlatih untuk memastikan data dapat dikelola dengan baik. Selain itu, faktor keamanan data menjadi perhatian penting agar seluruh informasi jemaat tetap terlindungi dengan sistem pengamanan berlapis.
Aplikasi SI-SABDA kini dapat diakses melalui domain resmi https://sisabda-klasiskotakupang.or.id/. Situs ini telah diaktifkan dan dihosting untuk periode September 2025 hingga September 2029, dengan rencana perpanjangan setiap empat tahun.
Dalam tahap awal, tim pengembang bersama BP4 sedang menyiapkan akun pengguna untuk seluruh gereja di bawah naungan Klasis Kota Kupang.
Penggunaan aplikasi diatur secara berjenjang sesuai struktur organisasi Klasis, mulai dari tingkat Klasis, Rayon, Gereja, hingga Lingkungan.
Bahkan, kepala keluarga jemaat pun memiliki akses terbatas untuk memperbarui data anggota keluarganya masing-masing.
Tahapan tindak lanjut yang tengah dilakukan saat ini mencakup sosialisasi dan pelatihan penggunaan aplikasi bagi para admin gereja.
Seluruh gereja di bawah Klasis Kota Kupang akan mendapatkan pendampingan teknis agar mampu menginput data jemaat secara bertahap dan konsisten.
Dengan sistem ini, seluruh data jemaat nantinya akan terintegrasi secara otomatis, memudahkan penyusunan laporan tahunan dan perencanaan pelayanan gereja di masa depan.
Inovasi SI-SABDA tidak hanya menandai kemajuan digitalisasi gereja, tetapi juga menjadi bukti keterlibatan Undana dalam mendukung pembangunan sosial dan spiritual masyarakat.
Melalui pendekatan teknologi, gereja-gereja kini dapat memperkuat tata kelola pelayanan tanpa kehilangan nilai-nilai rohani yang menjadi fondasi utama.
Dalam pesan penutupnya, tim pengembang menyampaikan bahwa gereja harus berani beradaptasi dengan perkembangan zaman tanpa mengorbankan esensi pelayanannya.
“Dengan perencanaan yang baik, gereja dapat beradaptasi dengan perkembangan zaman tanpa kehilangan esensi pelayanannya,” ungkap Jakobis, mengutip Amsal 24:6, “Karena hanya dengan perencanaan engkau dapat berperang, dan kemenangan tergantung pada penasihat yang banyak.”
Langkah digitalisasi ini menjadi simbol perubahan besar di tubuh Klasis Kota Kupang—sebuah bukti nyata bahwa pelayanan gereja kini memasuki era baru, di mana iman dan teknologi berjalan seiring.
Dan melalui kolaborasi ini, Undana sekali lagi menunjukkan jati dirinya sebagai universitas yang benar-benar “Berdampak”, tidak hanya di ruang akademik, tetapi juga di tengah kehidupan masyarakat.
Hadir dalam kegiatan sosialisasi ini, Majelis Klasis Harian Kota Kupang, Anggota Majelis Non Pendeta Klasis Kota Kupang, Majelis Klasis Kota Kupang Ex Officio (Ketua Majelis Jemaat), Wakil Ketua Majelis Jemaat (Pendeta), BPPK dan UPPMK Kota Kupang, pengurus UPPMK Kategorial PART, Pemuda, Kaum Bapak dan Perempuan, Pendeta Emeritus se Klasis Kota Kupang, pendeta GMIT di Rumah Sakit dalam Pelayanan Klasis Kota Kupang.*
Alberto/Bernas



