DaerahJawa TimurNasionalPolitikSitubondo

Terkait Larangan Jam Oprasional Toko Kelontong, Ini Kata Anggota Komisi II DPRD Situbondo

BeritaNasional.ID, SITUBONDO JATIM – Pro kontra terkait pelarangan jam operasional toko kelontong alias toko Madura buka 24 jam oleh Kementerian Koperasi UKM Republik Indonesia, mendapat tanggapan dari Suprapto, Anggota Komisi II DPRD Situbondo Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa, Selasa (30/04/2024).

Suprapto, memastikan toko kelontong yang membuka usaha di Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, tidak ada pembatasan untuk berjualan. “Toko kelontong bisa buka 24 jam di Kabupaten Situbondo,” jelas Suprapto.

Lebih lanjut, Suprapto mengatakan, keberadaan toko kelontong tersebut, justru ikut membantu masyarakat dan membuat lingkungan lebih aman dari kasus kriminal. “Pembatasan operasi toko kelontong 24 jam tidak tidak berlaku di Kabupaten Situbondo,” tegasnya.

Dengan bukanya toko kelontong yang beroperasi 24 jam, sambung Suprapto, justru bermanfaat kepada masyarakat. Sebab, ketika ada masyarakat yang ingin membeli makanan ringan, beras, minyak, gula, BBM dan kebutuhan lain di malam hari, sudah tidak kesulitan lagi. “Artinya toko-toko yang berjualan 24 jam ini manfaatnya bagi masyarakat,” ujarnya.

Oleh karena itu, lanjut politisi PKB Situbondo ini, pihaknya tidak setuju ketika pemerintah pusat memberlakukan pembatasan jam operasional terhadap toko kelontong. Sebab, kebijakan pembatasan operasional terhadap toko kelontong tersebut dinilainya diskriminatif.

“Padahal selama ini banyak toko modern yang buka 24 jam, tapi tidak pernah dilarang. Seharusnya toko-toko modern yang buka 24 jam di sepanjang jalur pantura Situbondo yang pantas dibatasi jam operasionalnya,” ungkap Suprapto.

Tak hanya itu yang disampaikan Suprapto, namun dia juga menegaskan jika pemerintah pusat membatasi operasional toko kelontong tersebut, sama halnya mematikan usaha yang dirintis rakyat jelata.

“Seharusnya pemerintah mendukung para pengusaha kecil tersebut, bukan malah menginjak dan menekan toko-toko tersebut untuk berkembang. Dari toko-toko kecil itulah, nilai perekonomian bisa bangkit,” pungkas Suprapto. (Heru/Bernas).

Lihat Selengkapnya

Related Articles

Back to top button