BeritaNasional.ID, BONDOWOSO JATIM – Sekitar tahun 2010/2011, Pemkab Bondowoso mendapat bantuan dua Resi Gudang dari Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Kementrian Perdagangan RI.
Dewan Penasehat Asosiasi Pengusaha Mikro Kecil dan Menengah Mandiri Indonesia (APMKM2I), Yuli Edi Subagio mengatakan, dua Resi Gudang tersebut ada di Sumber Wringin dan Besuk. Keduanya mempunyai fungsi yang berbeda.
“Sistem Rsei Gudang (SRG) Besuk untuk mendukung ketahanan pangan dan SRG Sumber Wringin mendukung perkembangan komoditas kopi. Kedua SRG berfungsi multikomoditas sesuai komoditas SRG,” kata Pak Yes, sapannya, selasa 7/5.
Bappebti, lanjutnya, sudah melakukan pendekatan untuk menciptakan ekosistem. Salah satunya menciptakan pengelola gudang. Pemkab pernah mengajukan PT Bondowoso Gemilang (Bogem) Bogem sebagai pengelola. Tiga orang sudah dilatih di Jakarta sebagai calon pengelola gudang.
Ditambahkan, karena Bogem berbentuk PT, maka wajib membuat managemen mutu semacam ISO 91 dan itu tidak dilakukan. Akibatnya PT Bogem hancur semua. Dengan berjalannya waktu, gudang Sumber Wringin juga hancur.
Pilarnya pecah sekitar 5 sampai 10cm dan berpotensi roboh, berbahaya. Yang bisa digunakan Resi Gudang di Besuk, baik untuk kopi maupun komoditas lain. Didaerah ini ada kopi, beras, jagung, gabah, tembakau.
“Sekarang ada PT Dua Agro Garmiasih Indonesia (DAGI) ingin mengelola Resi Gudang Bondowoso dan berproses dengan Pemkab sudah lebih 1 tahun. Rekomendasi dan PKS belum selesai. Sebagian dokumen sudah masuk ke Bapebti, yaitu menejemen mutu dan dokumen perusahaan sudah selesai. Tinggal audit saja,” kata Pak Yes.
Mudah-mudahan, lanjutnya, dengan semangat dan didukung semua pihak proses tersebut segera selesai dan segera mendapat rekomendasi dari Bupati dan PKS terbit. Ekosistem di Bondowoso gampang.
Ditambahkan, pengelola Resi Gudang cari lembaga penguji. Di Jember ada lembaga penguji kopi, ada tembakau, ada beras, gabah, jaraknya 1 jam, tidak sampai lelah. Perbankan juga ada di Bondowoso, bisa BRI, Bank Jatim, BNI, dan lain-lain dan suransi juga ada. (Syamsul Arifin/Bernas)
