Dari Tenun ke Pohon Buah, Langkah Nyata PKK TTU Lawan Stunting dan Jaga Lingkungan

BeritaNasional.ID, KEFAMENANU – Semangat pemberdayaan perempuan dan pelestarian budaya lokal kembali digelorakan di Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU).
Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) sekaligus Ketua Tim Penggerak PKK TTU periode 2025–2030, Ny. Andina Winantuningtyas, memimpin dua kegiatan penting pada Jum’at 10 Oktober 2025 yang memadukan nilai budaya, ekonomi, lingkungan, dan gizi keluarga.
Kegiatan tersebut meliputi pengukuhan Kelompok Tenun “Rembulan” di Desa Oekopa, Kecamatan Biboki Tanpah, serta penanaman simbolis anakan pohon buah-buahan.
Dua kegiatan ini menjadi bukti nyata sinergi antara Dekranasda, PKK, dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Deperindag) TTU dalam mendorong lahirnya masyarakat yang berdaya, kreatif, dan peduli lingkungan.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut Kabid Industri Kecil dan Menengah Deperindag TTU, Willy Lory, serta Ketua Pokja II TP PKK TTU, Alexiana Kolo, yang membidangi keterampilan dan tenun.
Dalam sambutannya, Ny. Andina Winantuningtyas menegaskan bahwa keberadaan kelompok tenun baru merupakan langkah strategis untuk memperkuat dan memperbanyak komunitas penenun di TTU agar semakin terarah dan berdaya saing.
“Dekranasda TTU telah berhasil membawa beberapa pelaku UMKM untuk memamerkan dan menjual hasil karya mereka di berbagai kesempatan. Melalui kelompok ‘Rembulan’, kita ingin terus menumbuhkan semangat itu—agar tenun tradisional TTU terus hidup, berkembang, dan dikenal lebih luas,” ujarnya.
Ny. Andina menambahkan, meski inovasi warna dan motif baru perlu dikembangkan untuk menyesuaikan dengan selera pasar, keaslian dan ciri khas tenun tradisional setiap daerah harus tetap dipertahankan.
“Kita ingin tenun TTU tetap menjadi kebanggaan daerah, tetapi juga mampu menembus pasar nasional bahkan internasional. Kita boleh berinovasi, tapi jangan kehilangan jati diri,” tegasnya.
Tak hanya fokus pada sektor kerajinan, Ny. Andina juga menekankan pentingnya memanfaatkan sumber daya lokal untuk menunjang kesejahteraan masyarakat. Salah satunya melalui pemanfaatan sumber air di sekitar pemukiman untuk pembuatan kolam ikan, yang hasilnya dapat menopang kebutuhan pangan keluarga.
“Program ini sejalan dengan visi-misi Presiden, Gubernur, dan Bupati dalam mewujudkan swasembada pangan serta menekan angka stunting di TTU. Kita harus mulai dari hal kecil: menyediakan sumber protein dari kolam sendiri dan menanam pohon yang bermanfaat,” katanya.
Usai pengukuhan kelompok tenun, kegiatan dilanjutkan dengan penanaman simbolis anakan pohon buah-buahan seperti nangka, kelengkeng, rambutan, jambu air, jambu kristal, sawo, dan mangga.
Ny. Andina berharap agar aksi penghijauan ini tidak hanya menjaga kelestarian lingkungan, tetapi juga memperkaya sumber pangan bergizi bagi masyarakat, terutama anak-anak.
“Menanam pohon berarti menanam harapan. Buah-buahan ini akan menjadi sumber vitamin alami bagi anak-anak kita. Jadi, selain menghijaukan bumi, kita juga sedang menyiapkan masa depan yang lebih sehat,” imbuhnya.
Ia menegaskan, setiap kegiatan yang dilakukan baik oleh Dekranasda, PKK, maupun PMI, selalu dirancang untuk mencakup tiga unsur utama: pemenuhan gizi masyarakat, pelestarian lingkungan, dan kemandirian pangan.
“Kami ingin agar setiap gerakan yang dilakukan, sekecil apa pun, memberi dampak nyata bagi kesejahteraan keluarga dan bumi TTU,” sebut Ny. Andina.
Kegiatan pengukuhan dan penanaman pohon ini menjadi momentum penting yang menegaskan komitmen Pemerintah Kabupaten TTU, melalui Dekranasda dan PKK, untuk membangun daerah dari akar rumput — dimulai dari pemberdayaan perempuan, pelestarian budaya, dan penguatan ekonomi rumah tangga.
Melalui tenun, tanaman, dan kolam ikan, Ny. Andina Winantuningtyas menegaskan bahwa kemandirian daerah bisa tumbuh dari tangan-tangan ibu rumah tangga yang berdaya.
“Setiap helai benang yang ditenun, setiap pohon yang ditanam, dan setiap ikan yang dipelihara adalah bagian dari perjuangan kita untuk membangun TTU yang lebih baik,” pungkasnya.*
Alberto