DaerahHeadlineJawa TimurPendidikanPolitik

Mas Rio Wujudkan Janji Politiknya, 38 Ambulans Baru Tiba di Situbondo, Gratis BBM dan Sopir

BeritaNasional.id, SITUBONDO<span;> – Bupati Situbondo Yusuf Rio Wahyu Prayogo (Mas Rio) mulai merealisasikan janji kampanyenya soal 1 desa 1 ambulans. Sebanyak 38 unit ambulans baru tiba di halaman Kantor Pemkab Situbondo. Pembelian mobil ambulan tersebut dari anggaran DBHCHT atau Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau disebutnya menjadi penopang pengadaan berbagai fasilitas kesehatan di Situbondo.

“Ini baru tahun ini 38 unit, sudah maksimal dari kemampuan anggaran yang didanai DBHCHT,” kata Mas Rio.Kamis sore (27/11).

Mas Rio menyebut tahun depan Pemkab Situbondo menargetkan sekitar 20 unit tambahan, dengan peluang penambahan jika ada relaksasi anggaran.

Bupati menegaskan ambulans ini tidak akan dibagikan langsung seperti mobil siaga yang selama ini dinilai rawan disalahgunakan perangkat desa.“Banyak keluhan saat kampanye. Mobil siaga sering dipakai personal oleh kepala desa. Tidak semuanya, tapi banyak. Karena itu, Pemkab akan membuat indeks kebutuhan desa<span;> untuk menentukan sebaran ambulans bersama kecamatan,” ujarnya.

Wakil Bupati Situbondo, Ulfiah, memastikan ambulans dapat digunakan siapa saja tanpa syarat.“Siapa pun boleh memakai ambulans ini,” kata Ulfiah.

Kepala Dinas Kesehatan Situbondo, dr Sandy Hendrayono, menegaskan seluruh layanan ambulans tanpa biaya, termasuk sopir dan BBM.“Tidak harus pasien kritis. Pusing saja pun boleh pakai ambulans. Semuanya gratis, termasuk sopir dan BBM, ditanggung melalui BPJS daerah atau Beranyas Plus,” kata Sandy.

Ambulans bermerak Suzuki APV itu dibekali fasilitas lengkap: tabung oksigen, perlengkapan medis, hingga tempat tidur pasien dengan garansi 5 tahun setiap unit.

“Pengadaan tahun ini menghabiskan anggaran Rp 13,3 miliar dari DBHCHT. Namun tahun depan karena anggaran DBHCHT menurun maka kita upayakan sekitar Rp 7 miliar,” .sambungnya.

Meski begitu, Mas Rio tetap menegaskan komitmennya untuk memenuhi kebutuhan warga.“Kami punya 132 desa. Beberapa desa bahkan butuh lebih dari satu ambulans. Yang penting, janji politik harus ditepati,” ucap Mas Rio.

Mas Rio menjelaskan program ini muncul setelah banyak warga mengaku sulit mengakses mobil siaga desa yang seharusnya digunakan untuk masyarakat.

“Hampir 90 persen desa punya mobil siaga, tapi sering dipakai untuk kepentingan personal. Dari keluhan itu muncul program ini,” tegasnya.

Bupati muda itupun memastikan kehadiran ambulans baru bukan untuk menggantikan mobil siaga, melainkan membantu dan memperkuat  layanan kesehatan desa, baik dalam kota maupun luar kota semuanya gratis.

Lihat Selengkapnya

Related Articles

Back to top button