32 KPM Pekon Sumber Bandung Terima BLT Dana Desa 2025, Diharap Jadi Modal Produktif

BeritaNasional.id, Pringsewu Lampung – Pemerintah Pekon Sumber Bandung, Kecamatan Pagelaran Utara, Kabupaten Pringsewu, Lampung, merealisasikan penyaluran Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT-DD) Tahun Anggaran 2025 kepada 32 Keluarga Penerima Manfaat (KPM), Rabu (2/7/2025).
Penyaluran dilakukan secara tunai di balai pekon, dengan total bantuan yang diterima masing-masing KPM sebesar Rp1.800.000, mencakup periode Januari hingga Juni 2025, dengan nominal Rp300.000 per bulan. Skema ini merupakan bentuk konkret dari kebijakan desentralisasi fiskal yang diarahkan untuk memperkuat fondasi kesejahteraan warga pada lapisan ekonomi terbawah.
Program BLT Dana Desa tidak hanya diposisikan sebagai instrumen subsistence aid (bantuan bertahan hidup), melainkan juga sebagai medium transisional menuju penguatan ekonomi mikro berbasis rumah tangga desa.
Kepala Pekon Sumber Bandung, Abdul Rohman, menegaskan bahwa proses seleksi penerima manfaat telah melalui musyawarah desa khusus secara partisipatif dan terukur, dengan mengedepankan prinsip akuntabilitas sosial dan keadilan spasial antar dusun.
“Penerimanya adalah mereka yang mengalami deprivasi ekonomi, seperti lansia sendiri, penyandang disabilitas, maupun warga yang terdampak kehilangan pekerjaan. Penyaluran ini bukan sekadar tanggung jawab administratif, tetapi juga bentuk afirmasi negara melalui pemerintah desa,” jelas Abdul Rohman.
Menariknya, Abdul Rohman juga menekankan pentingnya transformasi bantuan ini menjadi modal yang berdaya guna. Ia mendorong agar dana yang diterima dapat digunakan untuk aktivitas produktif, bukan semata untuk konsumsi sesaat.
“Kami mengarahkan agar bantuan ini dapat dimanfaatkan untuk usaha kecil seperti ternak bebek, ayam, itik, atau kegiatan mikro lainnya yang memiliki potensi multiplier effect terhadap pendapatan keluarga,” tambahnya.
Strategi ini mencerminkan adanya orientasi baru dalam praktik tata kelola Dana Desa yang tidak hanya berbasis charity approach (pendekatan derma), tetapi juga empowerment-oriented—yakni mendorong masyarakat untuk resilien secara ekonomi dengan memanfaatkan potensi lokal.
Sebagian penerima bahkan telah menyatakan niatnya untuk memulai budidaya ternak skala rumahan menggunakan dana yang diterima. Langkah ini dinilai strategis dalam membangun ekosistem ekonomi desa yang lebih mandiri, berkelanjutan, dan adaptif terhadap tantangan zaman.
Dengan demikian, pelaksanaan BLT-DD tahun 2025 di Pekon Sumber Bandung dapat dikatakan tidak hanya berhasil secara administratif, tetapi juga memiliki dimensi transformatif yang menunjang upaya pencapaian desa inklusif dan berdaya secara struktural. (Vit)