BeritaNasional.ID, BONDOWOSO JATIM – Setelah melalui proses yang cukup panjang dan melelahkan, ahirnya PKB menemukan pasangan Ra Abd. Hamid Wahid Zaini Mun’im, MAg dalam Pilbup mendatang, yaitu Ra As’ad.
Dengan direkomendasikan Ra As’ad sebagai Bacawabup Ra Hamid, sapannya, lengkaplah dukungan Empat Pondok Pesantren Besar pada pasangan ini. Keempatnya adalah PP Nurul Jadid Paiton Probolinggo, PP Wali Songo Mimbaan, PP Sumber Bunga Sletrenag, dan PP Salafiyah Syafiiyah Sukorejo (ketiganya dari Situbondo, red).
Empat Ponpes besar ini merupakan rujukan warga Bondowoso dalam menentukan pilihannya dalam Pilbup ini nanti. Sehingga rekonsialisai dari empat Ponpes besar ini sangat besar manfaatnya bagi Bondowoso sendiri.
Ra As’ad yang direkomendasi oleh KHR Ahmad Azaim Ibrohimy, Pengasuh PP Salafiyah Syafiiyah Sukorejo sempat mendapatkan ‘penolakan’ dari PPP melalui Tim 5 dengan mengajukan KH. Hasan Koncer sebagai penggantinya. Namun nama Kyai Hasan terpental karena hanya keinginan okonom politisi PPP.
Di tengah ambigunya PPP dalam menetapkan Bacawabup Ra Hamid, muncul voice Drs. KH. Salwa Arifin, Ketua DPC PPP Bondowoso. Yang isinya, Kyai Salwa, sapaannya, akan tunduk patuh pada pilihan Kyai Azaim terkait Bacawabup Ra Hamid.
“Den guleh sangat menerima de’ ka debunah beliau se ampon menunjuk Ra As’ad sebagai Cawabup agandeng sareng Ra Hamid. Den guleh manabi ampon bedeh debu deri beliau Pengasuh, den guleh 100% sam’an we tho’atan tunduk kepada beliau,” kata Kyai Salwa dalam pesan voicenya.
‘Saya sangat menerim dawuh beliau yang telah menunjuk Ra As’ad sebagai Cawabup berpasangan dengan Ra Hamid. Saya kalau sudah ada dawuh dari beliau Pengasuh, saya 100% sam’an we tho’atan tunduk kepada beliau’
Bahkan dalam voice tersebut, mantan Bupati Bondowoso berjanji akan menggerakkan mesin PPP untuk memenangkan Ra As’ad. Dan menginstruksikan agar PPP memenangkan Ra As’ad yang berpasangan Ra Hamid.
Diahir voicenya, Pengasuh PP Manbaul Ulum Tangsel Wetan Kecamatan Wonosari ini meminta ma’af kepada seluruh teman-temanya, jika voicenya kurang berkenan. (Syamsul Arifin/Bernas)
