DaerahJawa TimurSitubondo

Agar Dinyatakan Keren dan Kekinian, 11 Siswi SDN di Situbondo Sayat Tangannya Sendiri

BeritaNasional.ID – SITUBONDO JATIM – Belasan siswi salah satu SDN di Kabupaten Situbondo nekat mensayat atau menggores lengannya sendiri menggunakan alat kesehatan GDA Stick yang dibeli dari pedagang mainan keliling yang mangkal di depan sekolah tersebut, Jumat (29/9/2023).

Sedikitnya, ada 2 siswi kelas IV, dan 8 siswi kelas V serta 1 siswi kelas VI yang melukai tangannya dengan alat GDA Stick tersebut. Mereka melukai tangannya agar terlihat keren dan dinyatakan kekiniaan.

Terungkapnya perbuatan mensayat tangannya sendiri tersebut, berawal dari ditemukannya tangan salah siswi kelas V yang dipenuhi luka goresan oleh salah satu guru SDN tersebut, sehingga guru melaporkan kepada kepala sekolahnya. Selanjutnya, pihak sekolah langsung melakukan inspeksi mendadak (Sidak) ke sejumlah kelas, dan ternyata ditemukan sebanyak 11 siswi yang melukai tangannya sendiri menggunakan alat GDA stick.

“Begitu mendapati 11 siswi melukai tangannya sendiri, saya langsung memberikan pembinaan. Bahkan, kami memanggil para orang tua siswi tersebut, agar bersinergi dengan sekolah dalam menangani perbuatan para siswi tersebut. Selain itu, kami juga merampas alat yang digunakan untuk menggores tangannya itu,” ujar Mawar (bukan nama aslinya, red), Kepala Sekolah SDN yang siswinya melakukan tindakan mensayat tangan tersebut.

Menurut Mawar, selain melakukan koordinasi dengan para orang tua siswi yang melukai tangannya itu, pihaknya juga melaporkan perbuatan mengerikan tersebut kepada Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dispendikbud) Kabupaten Situbondo, dengan harapan perbuatan tersebut tidak ditiru para siswa SDN yang lainnya.

“Agar tindakan mengerikan tersebut tidak terulang kembali, kami langsung menutup akses para pedagang keliling yang berjualan di depan sekolah. Hal ini dilakukan untuk menghentikan siswi lainnya tidak melakukan perbuatan menggores tangan itu,” kata Mawar.

Sementara itu, Kepala Bidang Pendidikan Dasar (Kabid Dikdas) Dispendikbud Kabupaten Situbondo Supiyono mengatakan, untuk mengantisipasi perbuatan para siswa melukai tangannya sendiri tidak menyebar ke sekolah lain di Kabupaten Situbondo, maka pihaknya akan melakukan koordinasi dengan Korwil SDN dan MKKS ditingkat SMP di Situbondo, agar meningkatkan pengawasan kepada para siswanya.

“Selain itu, kami juga akan meminta kepada para orang tua untuk bersinergi dengan sekolah. Kami juga berencana untuk membuat surat edaran (SE), agar kasus ini tidak terulang kembali dan menyebar ke sejumlah sekolah lain di Situbondo,” kata Supiyono.

Supiyono menegaskan, pihaknya juga mendorong sejumlah sekolah, baik sekolah tingkat SDN maupun SMPN di Kabupaten Situbondo, untuk bekerjasama dengan pihak kepolisian. Mengingat sebelumnya pihak sekolah sudah melakukan kerjasama dengan Polres Situbondo, untuk mencegah atau mengantisipasi terjadinya bullying dan kekerasan seksual terhadap anak di sekolah.

“Berdasarkan laporan Kasek SDN tersebut, alat untuk melukai tangannya siswi itu dibeli dari salah seorang pedagang mainan yang berjualan di depan sekolahnya. Untuk mencegah perbuatan mengerikan yang dilakukan 11 siswi tersebut, kami meminta kepada guru dan Kasek di sejumlah sekolah, untuk lebih selektif terhadap para pedagang yang berjualan di depan sekolahnya,” pungkas Supiyono. (*)

Lihat Selengkapnya

Related Articles

Back to top button