BeritaNasional.ID – Kontradiktif, sepertinya itu adalah istilah yang paling tepat untuk menjelaskan pernyataan yang berbeda antara Calon Bupati Bone Bolango Merlan Uloli dengan Ketua DPRD Bone Bolango Faisal Yunus soal program sapi.
Sebagaimana diketahui, Merlan Uloli dikabarkan ikut memprogramkan pengadaan sapi bagi rakyat di Kabupaten Bone Bolango. Sebuah program yang awalnya digagas dan dikampanyekan oleh pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Bone Bolango Ismet Mile dan Risman Tolingguhu (IRIS).
Program dua ekor sapi yang merupakan program unggulan paslon IRIS ini memang menjadi sebuah isu yang sangat populer bukan saja di kalangan politisi namun juga hingga di seluruh rakyat di Kabupaten Bone Bolango.
Namun, program yang sudah pernah dibuktikan oleh Ismet Mile saat ia menjadi Bupati Bone Bolango periode 2005 – 2010 dengan APBD yang hanya sekitar 300 miliar tersebut justru disebut sebagai program yang tidak masuk akal oleh Ketua DPRD Bone Bolango Faisal Yunus di sejumlah media online. Faisal bahkan mengaku pesimis program tersebut bisa direalisasikan.
Namun, belakangan Merlan Uloli sebagai Calon Bupati mengaku akan memprogramkan sapi dengan alasan didukung oleh Ketua dan Wakil Ketua DPRD Bone Bolango, Faisal Yunus dan Azan Piola (dikutip dari media online RGOL.ID https://rgol.id/2024/10/kabar-gembira-merlan-akan-bagi-bagi-sapi/).
Apakah antara pernyataan Faisal Yunus yang notabene merupakan Ketua Tim Pemenangan MULUS yang menyebut program sapi tidak masuk akal dan susah direalisasikan dengan pernyataan Merlan Uloli yang akan memprogramkan sapi karena di dukung oleh Faisal Yunus ini bisa saja dianggap sebagai sebuah sikap politik yang tidak konsisten ? Jawabannya bisa benar dan bisa juga salah. Tergantung publik melihatnya dari perspektif yang berbeda.
Tetapi jika anggapan itu benar, maka dikhawatirkan rakyat di Kabupaten Bone Bolango tidak hanya akan menganggap Merlan Uloli sebagai pemimpin yang tidak konsisten tetapi juga plin-plan.
Padahal konsistensi merupakan salah satu hal yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin. Jika tidak, maka dampak yang paling dekat adalah kehilangan arah dalam menyikapi berbagai masalah.
(Noka)
