Banjir di Tanjung Pura, Sejumlah Pelajar Diliburkan Sekolah
BeritaNasional.ID, Langkat – Tingginya curah hujan di Kecamatan Tanjung Pura, berdampak terjadinya bencana alam banjir, termasuk di Kelurahan Pekan Tanjung Pura, Kecamatan Tanjung Pura, Kabupaten Langkat, Sumut, Rabu (2/11/2022). Parit yang tumpat dan terjadinya genangan banjir yang bertahan dipemukiman warga serta dibangunan pasilitas pendidikan, membuat sejumlah sekolah meliburkan muridnya dan mempercepat pemulangan murid.
Belum lagi pendangkalan Sungai Sei Batang Serangan di Tanjung Pura yang kian mendangkal, serta banyaknya tanggul dihilir sungai yang dibangun dan menutupi anak sungai atau anak paluh, untuk kepentingan perkebunan kelapa sawit ilegal, juga menjadi faktor tidak lancarnya air mengalir ke muara lautan.
Tidak tangung-tangung pembentengan lahan dan mengalihfungsikan kawasan hutan oleh pengusaha perkebunan perorangan itu, disebut-sebut memilki luas areal yang bervariasi, ada yang lebih dari 25 hektar, bahkan ada yang memiliki luas areal ratusan hektar.
Terkait banjir menggenangi pembangunan pendidikan, akhirnya sejumlah sekolah meliburkan murid, dan ada juga memindahkan lokasi pembelajaran dibangunan sekolah lain, dengan membagi pembelajaran menjadi dua Sip.
“Untuk murid di SMP Negeri 2 Tanjung Pura, murid itu kami alihkan ke lokal lain, karena sekolah kita ada 2 tempat lokasi. Kita membagikan pembelajaran ke murid dengan 2 Sip, tentu saja mengurangi jam pelajaran dari hari-hari biasanya,” sebut Arifin, salah satu pendidik di SMP Negeri 2 Tanjung Pura.
Lain pula dengan lokal pembelajaran yang tergenang dilokasi SMP Negeri 1 Tanjung Pura, ditempat itu, pihak guru terpaksa melakukan sistim pembelajaran bergantian. Artinya 1 hari libur 1 hari sekolah, atau bergantian dengan pelajar yang lain yang masih satu sekolah dengan menggunakan bangunan sekolah yang lebih tinggi dasar lantainya.
Terkait banjir di Tanjung Pura, Adla Yessa, salah satu tokoh masyarakat di Tanjung Pura mengatakan, sangat prihatin atas terganggunya sistim pembelajaran bagi pelajar, akibat banjir di Kelurahan Pekan Tanjung Pura ini.
Adla Yessa juga mengatakan, untuk banjir yang melanda di Kecamatan Tanjung Pura, banyak bangunan sekolah yang terendam, bahkan fasilitas jalan umum juga terendam. Akibat itu, banyak murid yang diliburkan, atau dikurangi jam pelajaranya, atau dipercepat proses pembelajarannya dalam setiap harinya, dan itu bagi sekolah yang terendam banjir.
Adla Yessa yang diminta tanggapan, terkait solusinya agar genangan banjir tidak bertahan lama, pihaknya mengatakan, untuk masukan terhadap banjir yang melanda di Kecamatan Tanjung Pura, khususnya di Kelurahan Pekan Tanjung Pura, saya meminta Pemerintah Langkat segera memperbaiki dranase yang tumpat, perbaikan waduk atau bank air yang sudah mendangkal.
Pendalaman Sungai Sei Batang Serangan di Tanjung Pura, juga merupakan suatu faktor yang utama untuk mengatasi genangan banjir dipemukiman warga, khusunya di Kota Tanjung Pura, dan lainnya.
“Pendangkan sungai tersebut, juga penyebab genangan air bertahan,” sebut Adla Yessa, sembari mengatakan, banjir dipemukiman warga, juga diduga akibat pembangunan tanggul dengan menutup anak paluh atau anak sungai. Maka untuk itu, tanggul penahan air yang melingkupi perkebunan kelapa sawit itu, harus dibuka kembali, agar penyebaran air ke areal kawasan hutan menyebar, sehingga melancarkan arus air dari Sei Batang Serangan di Tanjung Pura.
Sebab, lokasi perkebunan sawit yang berada dikawasan pesisir pantai tersebut, diduga masuk dalam kawasan hutan negara, baik kawasan Hutan Produksi (HP) maupun kawasan Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA), sebutnya. (Reza)