BERITANASIONAL.ID, ACEH TAMIANG — Hoaks soal vaksin kerap terjadi di perbincangan masyarakat yang masuk melalui media sosial. Dan hoaks dibarengi mitos merupakan persoalan serius di tengah masyarakat. Bahkan, seringkali dipercaya untuk menutupi fakta.
Hal itu dikatakan Koordinator Wilayah (Korwil) Badan Intelijen Negara (BIN) Aceh Tamiang M. Iqbal kepada BERITANASIONAL.ID disela – sela kegiatan Vaksinasi COVID-19 di Kampung Alur Bemban Kecamatan Karang Baru, Jumat (2/9/2022).
“Umumnya hoaks tersebar serta menjadi pembicaraan di ruang-ruang digital seperti media sosial dan grup percakapan tertentu,” sebutnya.
Dan hal itu sambung Iqbal menjadi kendala utama untuk memaksimalkan capaian vaksinasi COVID-19 karena masyarakat termakan informasi hoaks dari media sosial (medsos). Selain itu, belum semua mendukung program vaksinasi COVID-19.
“Terutama pada level terbawah, bahkan masih ada tokoh-tokoh yang masih belum mau ikut vaksin,” terangnya.
Menurut Iqbal, strategi yang dilakukan untuk memaksimalkan capaian vaksinasi COVID-19 adalah dengan melakukan pendekatan dan mengajak untuk ikut vaksin secara langsung.
” Ketika ada satu tokoh yang mau divaksin, maka tokoh ini yang dapat menjadi pendorong bagi masyarakat lainnya agar mau ikut vaksin,” harap Iqbal.
Untuk itu Iqbal kembali mengajak semua elemen masyarakat untuk memerangi hoaks dan mitos tentang vaksin.
” Hoaks dan mitos tentang vaksin seringkali dianggap fakta. Diantaranya efek samping vaksin itu membuat sakit dan menyebabkan demam. Dan itu merupakan reaksi umum yang dikenal sebagai Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI),” jelasnya.
Dia menegaskan masyarakat akan sehat jika memiliki pemahaman yang benar dan berasal dari sumber yang benar.
“Untuk itu, selalu melakukan cek dan konfirmasi pada ahlinya, bukan mengikuti hoaks di media social,” sebut Iqbal mengakhiri.
