BeritaNasional.ID, Sinjai – Menjelang pelaksanaan Hari Raya Idul Fitri tahun 1444 H/2023 M, Panitia Hari Besar Islam (PHBI) Kabupaten Sinjai menggelar Rapat Koordinasi di Ruang Kerja Sekda Kantor Bupati Sinjai, Kamis (13/4/2023).
Rapat yang dipimpin oleh Sekda Sinjai yang juga selaku Ketua PHBI Andi Jefrianto Asapa, membahas sejumlah persiapan terkait pelaksanaan Hari Raya Idul Fitri tahun 1444 H/2023 M di kabupaten Sinjai.
Hadir dalam rapat tersebut diantaranya Kepala Kantor Kemenag Sinjai H. Jamaris, perwakilan Forkopimda, Kabag Kesra Setdakab Hj. Kamriah Yusuf, OPD terkait, para Camat, para pengurus PHBI Sinjai serta para Kepala Kantor Urusan Agama (KUA).
Ketua PHBI Kabupaten Sinjai,Andi Jefrianto, mengatakan bahwa hasil rapat tersebut memutuskan pelaksanaan salat idul fitri tingkat Kabupaten Sinjai akan dipusatkan di Masjid Islamic Center Lingkungan Tanassang, Kelurahan Alehanuae Kecamatan Sinjai Utara.
“Tadi kita sudah sepakati bahwa salat idul fitri akan dipusatkan di Masjid Islamic Center. Sebab ini merupakan aset luar biasa yang haris dimanfaatkan dengan baik untik syiar islam,” jelasnya.
Sementara untuk waktu pelaksanan shalat idul fitri, PHBI masih menunggu keputusan dari Pemerintah Pusat. Jika terjadi perbedaan dalam pelaksanaan hari raya idul fitri nantinya PHBI tetap menghargai hal tersebut.
“Pada prinsipnya kita tetap mengacu pada penetapan dari Pemerintah Pusat. Jika memang nantinya ada perbedaan, kami selaku pemerintah tetap akan memfasilitasi bagi ormas islam/masyarakat yang merayakan idul fitri diluar dari ketetapan Pemerintah,” tambahnya.
Tidak hanya itu, PHBI Kabupaten Sinjai juga akan mendatangkan khatib dari luar Kabupaten Sinjai, serta pelaksanaan takbir keliling akan diadakan mulai pada tahun ini dengan dua opsi yaitu pawai takbir keliling jalan kaki dengan taptu obor atau pawai kendaraan mobil hias. Dua opsi ini akan berkembang dan belum di putuskan. Opsi ini akan sampaikan kepada bapak Bupati untuk menjadi pertimbangan dan petunjuk mana yang akan dipilih.
Meskipun sholat idul Fitri di pusatkan di Masjid Islamic Center,tetapi PHBI memberikan keleluasan kepada Pemerintah desa/kelurahan maupun pengurus masjid untuk membuka masjid-masjid yang ada. Sebab tidak semua masyarakat bisa memiliki akses ke Masjid Islamic Center.
