HeadlineNasionalTNI Dan Polri

Kapolri : War Takjil Jadi Faktor Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

BeritaNasional.ID, Jakarta — Bulan suci Ramadan tahun ini dihiasi dengan berbagai macam momentum yang dapat dirasakan semua kalangan, tak hanya umat Islam. Salah satunya adalah fenomena “War Takjil” yang kerap dijadikan konten dimedia sosial oleh para content creator.

Berawal dari salah satu unggahan yang mengeluh akibat banyaknya warga non muslim yang ikut berburu takjil pada sore hari sehingga umat Islam tak dapat bagian takjil yang enak lagi. Alih-alih menjadi populer, bukannya menimbulkan perselisihan, malah semakin dijadikan bahan candaan para netizen. Hal ini menandakan tingginya toleransi sesama umat beragama di Indonesia.

Kepala Kepolisian RI (Kapolri) Jenderal Listyo Sigit Prabowo memberikan tanggapan mengenai viralnya fenomena War Takjil tersebut. Ia mengatakan, “War Takjil” menjadi salah satu faktor pertumbuhan perekonomian di Indonesia saat bulan suci Ramadan.

Hal itu diungkapkan oleh Sigit pada saat acara buka puasa bersama TNI-Polri di Lapangan Bhayangkara Polri, Selasa (2/4).

Semulanya Sigit menyinggung perihal bulan suci Ramadan yang harus dihadapi masyarakat Palestina khususnya di jalur Gaza harus berjuang bertahan hidup menghadapi gempuran serangan zionis tentara Israel. Atas kondisi itu perekonomian Palestina sedang tidak Baik-Baik saja.

Ekonomi yang tidak baik-baik saja itu juga turut dirasakan oleh beberapa negara maju yang tengah mengalami resesi. Dimana nilai mata uang rendah menyebabkan harga menjadi tinggi dan daya beli masyarakat turun.

“Sehingga di beberapa negara kita lihat mulai banyak muncul orang berebut antre untuk mendapatkan bagian makanan karena tidak sanggup untuk membeli termasuk juga banyak orang-orang yang kemudian harus tinggal di luar rumah karena memang dia tidak mampu untuk menyewa apalagi memiliki rumah,” ujarnya.

Namun kondisi tersebut patut disyukurinya sebab tak  dirasakan di Indonesia. Terlebih berkat momentum Ramadan yang dianggap ekonomi Indonesia lebih baik dari negara-negara yang disebutkan sebelumnya.

“Mungkin saat ini justru yang terjadi dan sering muncul di tv yang terkenal malah ‘war takjil’ atau rebutan belanja takjil, artinya ekonomi masyarakat Indonesia saat ini alhamdulillah Tuhan sayang pada bangsa kita,” tuturnya.

Sigit menekankan hal tersebut dapat terbentuk karena tidak terlepas dari peran TNI-Polri yang terus menjaga persatuan bangsa.

“Oleh karena itu kita harus menjadi pelopor di dalam menjaga persatuan dan kesatuan, sehingga walaupun perbedaan pendapat yang ada, namun yang namanya persatuan dan kesatuan menjadi prioritas yang harus terus kita utamakan,” pungkasnya.

(Ay/Bernas)

Lihat Selengkapnya

Related Articles

Back to top button