Klinik Pertanian Merupakan Implemantasi Janji Kampanye Ra Hamid

BeritaNasional.ID, BONDOWOSO JATIM – Untuk membantu petani agar sukses bertani, Pemerintah Kabupaten Bondowoso melalui Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) meresmikan Klinik Pertanian yang berlokasi di Pakuniran, Kecamatan Maesan, Selasa (10/6/2025).
Dalam peresmian tersebut, Bupati KH. Abd. Hamid Wahid didampingi Wakil Bupati Ra As’ad Yahya Syafi’i, Pj Sekda Anisatul Hamidah, Ketua Komisi II DPRD Tohari, serta sejumlah pejabat OPD.
Berdirinya klinik pertanian merupakan bagian dari janji politik Bupati dan Wabup saat berkampanye. Klinik ini memberikan berbagai layanan kepada petani berupa konsultasi, pelatihan, penyuluhan.
Kemudian diagnosis dan pengendalian hama penyakit, rekomendasi pupuk dan pestisida, analisis kesuburan tanah, pembaruan data e-RDKK, hingga pendataan program asuransi tani dan fasilitator serap gabah.
Layanan Klinik Pertanian dibuka setiap Senin–Rabu pukul 08.00–12.00 WIB, Kamis pukul 13.00–15.00 WIB, dan Jumat pukul 08.00–11.00 WIB. Pendirian Klinik Pertanian merupakan langkah strategis memperkuat sektor pertanian sebagai pilar utama pembangunan daerah.
Ra Hamid mengatakan, peluncuran ini sejalan dengan visi daerah ‘Bondowoso Tangguh, Unggul, Berdaya Saing Global, dan Berbudaya dalam Bingkai Keimanan dan Ketaqwaan’. Pertanian adalah urat nadi ekonomi Bondowoso.
“Klinik ini bukan sekadar tempat konsultasi, tapi juga pusat edukasi, inovasi, dan pemecahan masalah secara kolaboratif. Kehadiran Klinik Pertanian diharapkan dapat menciptakan sistem pertanian berbasis ilmu dan teknologi, berorientasi pasar, ramah lingkungan, dan mampu meningkatkan kesejahteraan petani,” kata Ra Hamid.
Menghadapi tantangan seperti krisis iklim, keterbatasan lahan, hama, fluktuasi harga, dan keterbatasan teknologi serta permodalan, Pemkab mendorong lahirnya petani yang cerdas dan inovatif.
Penyuluh pertanian dituntut menjadi agen perubahan. Targetnya, setiap desa memiliki Klinik Pertanian aktif dan solutif. Pemkab akan menggandeng dunia usaha dan lembaga keuangan untuk menciptakan ekosistem pertanian yang tangguh dan berkelanjutan. (Syamsul Arifin/Bernas)