BeritaNasional.ID, AGAM SUMBAR – Memaksimalkan penerapan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) di 23 Puskesmas, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Agam melakukan studi tiru ke Puskesmas Tarogong, Kabupaten Garut, Senin (21/3).
Kepala Dinkes Kabupaten Agam, dr. Hendri Rusdian, M.Kes mengatakan Puskesmas Tarogong merupakan satu dari 67 Puskesmas di Kabupaten Garut yang sukses dalam implementasi BLUD.
“Untuk itu studi tiru ini kami lakukan dengan tujuan belajar lebih banyak tentang BLUD Puskesmas, karena Garut sudah lebih dahulu menerapkan BLUD Puskesmas,” ujarnya.
Lebih lanjut disampaikan, sejak 1 Januari 2022, Pemerintahan Kabupaten (Pemkab) Agam melalui dinasnya telah menerapkan PPK BLUD bagi 23 Pukesmas yang ada di daerah itu.
Menurutnya, tujuan penerapan PPK BLUD adalah agar Puskesmas dapat meningkatkan pelayanan kesehatan pada masyarakat.
“Seperti penyediaan pelayanan kesehatan yang berkualitas didasarkan pada prinsip efisiensi dan produktivitas tanpa mengutamakan mencari keuntungan,” terang dr. Hendri.
Disebutkan, rombongan studi tiru Kabupaten Agam disambut langsung Kepala Dinas Kesehatan Garut dr. Mas’ut, beserta para Kabid dan Kepala Puskesmas Tarogong, dr. Nurhayati, M.Kes
“Studi tiru ini diikuti oleh Kabid Yankes Sesri, SKM, MKM, Kepala Seksi dan 23 Kepala Pukesmas beserta bendahara BLUD serta Irban Inspektorat, Firmansyah,” sebutnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Garut, dr. Mas’ut menyebut pihaknya telah menerapkan BLUD Puskesmas mulai tahun 2017.
Dikatakan penerapannya dimulai secara bertahap. Sampai saat ini sudah 67 Puskesmas yang sudah BLUD di Kabupaten Garut.
Menurut Mas’ut dengan status BLUD Puskesmas, masyarakat sangat merasakan peningkatan pelayanan Puskesmas.
“Masyarakat merasakan sekali layanan yang berkualitas dari Puskesmas, serta sarana pelayanannya makin memadai,” sebutnya.
Diketahui, setelah menerima paparan lebih rinci tentang BLUD dari narasumber yang kompeten, rombongan melanjutkan peninjauan pelayanan di Poli Puskesmas Tarogong dan melihat sarana fasilitas pendukung layanan.
“Setelah dari Garut akan dilanjutkan ke Kabupaten Banyumas, Provinsi Jateng dengan tujuan yang sama,” ujar dr. Hendri. (RieL)
