Marak Penghobi Layang-layang, Harga Sampai Jutaan
Beritanasional.ID -Probolinggo
Layang – layang tidak hanya menjadi mainan anak – anak. Remaja dan dewasa juga kerap menarik dan mengulurkan benang atau tali agar mainkan bisa tinggi melayang.Agest misalnya, Remaja RT/,RW 2 Gang Mangga, Kelurahan Sumber taman Kecamatan Wonoasih ini terbiasa membuat layang-layang sendiri untuk diterbangkan. Sabtu ,(8/1)
Tantangan dari dalam dirinya untuk bisa menjadi pengrajin layang-layang sowangan naga ia taklukkan dengan mempelajari cara membuat layang-layang sowangan naga tersebut dari Internet YouTube
Hampir satu tahun ini menjadi pengrajin layang-layang sowangan naga,” ujarnya
Hasil dari coba-coba dan belajar otodidak ini, Remaja yang tinggal di RT/ RW 02 Gang Mangga itu kemudian memperlihatkan hasil kerajinan tangannya itu ke anggota keluarga dan teman-temannya.
Ternyata, keluarga dan teman-temannya memuji hasil kreasi tangan Agest tersebut dan ketika dicoba untuk diterbangkan ternyata layang-layang itu bisa terbang dan nampak semakin cantik.
Dari sana, Saya kemudian mencoba memasarkan layang-layang kreasi saya ini melalui media sosial dan alhamdulillah banyak yang minat” lanjutnya
Memasuki musim kemarau serta peringatan hari besar seperti Kemerdekaan RI, layang-layang sowangan naga kreasinya pun laris manis.Mereka mengaku sampai kebanjiran order pembuatan layang-layang.
Order layang-layang tidak hanya datang dari Kota Probolinggo saja, bahkan layang-layang Agest sudah terbang menghiasi langit-langit kota lain dengan harga yang bervariasi mulai Rp 4 juta hingga Rp 5 juta tergantung ukuran, panjang serta tingkat kesulitannya.
Alhamdulillah, saat musim kemarau juga hari besar seperti HUT RI dan lainnya ramai orderan mas, tidak hanya dalam Kota pesanan juga datang dari luar daerah
Agest menceritakan untuk membuat layang-layang sowangan naga sebenarnya tidak terlalu sulit karena hanya membutuhkan ketelatenan dalam merangkai satu persatu motif kain parasit yang menjadi bahan layang-layang.
Tahap awal pembuatan layang-layang ini, menurutnya, dimulai dari membuat rancangan dari bambu dan pemotongan kain parasit serta menggunakan spon api. spon busa dan benang sesuai bentuk yang sudah dirancang
Ia juga mengaku untuk menyelesaikan satu buah layang-layang kepala naga dengan panjang 150 cm membutuhkan waktu selama 30 hari. Agest juga menyebut, kreasi layang-layangnya ini bisa membuatnya bertahan di tengah pandemi yang masih melanda.
Selama mengerjakan layang-layang ini saya kerjakan bersama anggota keluarga saya yang lain,” ujar Agest.
***Onoy