“Mole Atellas” Diaspora Situbondo Berkumpul, Bahas Potensi dan Masa Depan Situbondo Naik Kelas

BeritaNasional.id, SITUBONDO JATIM – Ratusan diaspora asal Kabupaten Situbondo yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia maupun luar negeri berkumpul di Pendopo Aryo Situbondo dalam acara bertajuk “Mole Atellas” atau Pulang Lebaran. Acara ini menjadi ajang silaturahmi sekaligus diskusi strategis mengenai langkah konkret untuk membawa Situbondo ke tingkat yang lebih tinggi dalam pembangunan ekonomi, sosial, dan infrastruktur. Rabu (02/04).
Acara ini dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, termasuk Heri Susanto, pengusaha sukses di bidang peternakan dan properti di NTB; Dr. Akbar Hanif Dawam A, Kepala Pusat Riset Biomassa dan Bioproduk BRIN; Febriati Nadira, PR Practitioner dan Digital PR Activist; Hafizh Rafizal Adnan, mahasiswa S3 di Singapura; serta diaspora Situbondo lainnya yang saat ini menetap di Amerika Serikat dan Korea Selatan.
Dalam pertemuan tersebut Wakil Bupati Situbondo, Ulfiyah, mengungkapkan rasa syukur bisa bertatap muka langsung dengan diaspora yang pulang kampung untuk berbagi ide dan gagasan kreatif bagi Situbondo.
“Atas nama Pemerintah Daerah Kabupaten Situbondo, saya menyampaikan penghargaan setinggi-tingginya kepada diaspora yang kembali ke kampung halaman untuk menyumbangkan inovasi dan pemikiran demi kemajuan daerah kita,” ujar Mbak Ulfi, sapaan akrabnya.
Lebih lanjut, Mbak Ulfi menekankan pentingnya peran generasi muda Situbondo dalam menciptakan inovasi dan memanfaatkan peluang ekonomi. Ia berharap diaspora Situbondo tidak hanya berkontribusi dalam acara ini tetapi juga menjadi jembatan antara Situbondo dan dunia luar dalam membuka peluang investasi serta kerja sama di berbagai sektor
Sementara itu, Bupati Situbondo Yusuf Rio Wahyu Prayogo turut memberikan arahan melalui konferensi daring. Ia menekankan pentingnya membangun networking yang kuat bagi putra-putri Situbondo yang berada di luar daerah agar bisa bersinergi dengan pemerintah dalam mengembangkan daerah.
“Semoga kehadiran diaspora ini membawa semangat baru bagi masyarakat Situbondo untuk lebih berpartisipasi dalam pembangunan. Rekomendasi dan inovasi yang diberikan akan sangat berharga untuk mendongkrak potensi Situbondo, terutama dalam bidang pertanian, perikanan, dan pariwisata,” ujar Mas Rio, sapaan akrab Bupati muda Situbondo ini.
Heri Susanto, seorang pengusaha sukses asal Kecamatan Asembagus yang kini merintis usaha di NTB, menegaskan bahwa kemajuan suatu daerah tidak bisa dicapai tanpa adanya manajemen kolaborasi.
“Banyak daerah yang gagal berkembang karena pemimpinnya masih terjebak dalam politik balas dendam. Saya melihat Bupati Situbondo saat ini memiliki pandangan jauh ke depan, ingin membangun daerah dengan melibatkan semua elemen masyarakat, baik yang tinggal di dalam maupun di luar Situbondo,” kata Heri.
Ia juga menyoroti pentingnya infrastruktur yang baik untuk menarik investor ke Situbondo. Menurutnya, jalan yang layak dan akses transportasi yang lancar akan menjadi faktor utama dalam mengundang investasi dari luar.
Dr. Akbar Hanif Dawam, putra daerah Situbondo lainnya yang kini menjabat sebagai Kepala Pusat Riset Biomassa dan Bioproduk BRIN, menyoroti pentingnya inovasi dalam membangun daerah. Ia mencontohkan bagaimana Cina dan India memiliki diaspora yang kuat dan selalu membawa perubahan besar bagi negara asal mereka.
“Kita tidak perlu pesimis, tapi harus fokus pada apa yang bisa kita berikan untuk Situbondo. Inovasi harus menjadi bagian dari pembangunan daerah ini. Tidak ada negara yang maju tanpa inovasi,” ujar Dawam.
Ia juga menyoroti potensi perikanan di Situbondo, yang memiliki garis pantai sepanjang 150 kilometer dengan kekayaan laut yang melimpah. Salah satu potensi yang bisa dikembangkan adalah ikan blanak, yang kaya akan protein dan dapat menjadi sumber gizi utama bagi anak-anak Situbondo.
Salah satu sektor unggulan yang bisa dikembangkan lebih jauh di Situbondo adalah sektor perikanan. Dengan panjang garis pantai yang luas dan kekayaan laut yang melimpah, Situbondo memiliki potensi besar untuk menjadi pusat industri perikanan, baik budidaya maupun tangkap.
Selain itu, Situbondo juga bisa menjadi daerah tujuan bagi investor yang ingin mengembangkan industri pengolahan hasil laut dan ekspor produk perikanan. Kolaborasi antara diaspora, pemerintah daerah, dan pengusaha lokal akan menjadi kunci keberhasilan dalam menjadikan Situbondo sebagai salah satu pusat perikanan terbesar di Jawa Timur.
Pertemuan diaspora Situbondo kali ini bukan hanya sekadar ajang silaturahmi, tetapi juga menjadi titik awal bagi langkah-langkah konkret dalam membawa Situbondo menuju kemajuan. Dengan semangat kebersamaan, inovasi, dan manajemen kolaborasi, Situbondo memiliki peluang besar untuk naik kelas dan menjadi daerah yang lebih maju, sejahtera, serta dikenal di kancah nasional dan internasional.
Diharapkan, pertemuan ini akan terus berlanjut dengan tindak lanjut yang nyata, termasuk pembangunan infrastruktur yang lebih baik, pembukaan akses investasi, serta pengembangan sektor unggulan seperti perikanan dan pertanian. Dengan demikian, Situbondo bukan hanya menjadi daerah yang berkembang, tetapi juga menjadi contoh sukses bagaimana diaspora bisa berperan aktif dalam membangun tanah kelahiran mereka.