Murid SDN di Kecamatan Kendit Situbondo Wafat di Ruang Kelas
BeritaNasional.id – SITUBONDO JAWA TIMUR, Seorang siswa SDN berinisial M.A.R.H (11) asal Kecamatan Kendit, Kabupaten Situbondo ditemukan meninggal dunia di ruang kelasnya dalam keadaan tidur di bangku tempat biasanya dia duduk, Kamis (16/2/2023).
Informasi yang berhasil dihimpun media ini, sebelum ditemukan meninggal dunia, siswa kelas V itu mengikuti praktek keterampilan. Saat itu dia sempat adu mulut dengan salah satu teman sekelasnya.
Melihat adu mulut sesama murid tersebut, Bayu Setiyawan salah satu guru melerainya dan menyuruh M.R.A.H untuk tidur di ruang kelasnya. Mengingat M.R.A.H tidak masuk dua hari karena sakit.
Selanjutnya, ketika jam istirahat, M.R.A.H dibangunkan oleh Bayu gurunya. Namun, tubuh korban tergolek lemas dan tidak sadarkan diri. Lalu, oleh Bayu dan Hendra, M.R.A.H langsung dibawa ke Puskesmas Kendit menggunakan sepeda motor. Namun, sayangnya, saat diperiksa oleh petugas medis, M.R.A.H dinyatakan meninggal dunia sehingga kemudian dibawa ke rumah duka untuk proses pemakaman.
“Selesai cekcok mulut dengan teman sebayanya, almarhum mau pulang ke rumahnya. Namun saya minta agar almarhum istirahat dan tidur di ruang kelasnya. Namun, ketika jam istirahat dibangunkan, almarhum tidak sadarkan diri dan kemudian saya bawa langsung ke Puskesmas Kendit,” jelas Bayu Setiyawan.
Dilain pihak, Kasi Humas Polres Situbondo Iptu Akhmad Soetrisno mengatakan, membenarkan ada siswa yang meninggal dunia di ruang kelasnya. “Berdasarkan pemeriksaan medis, tidak ditemukan adanya tanda-tanda penganiayaan. Kemudian, orang tua korban menolak untuk dilakukan otopsi terhadap almarhum,” jelas Kasi Humas Polres Situbondo.
Selanjutnya, sambung Iptu Soetrisno, petugas langsung menyerahkan jasad korban kepada keluarganya untuk dimakamkan, tapi sebelum diserahkan keluarga almarhum menulis pernyataan. “Berdasarkan keterangan keluarganya, selama dua hari almarhum tidak masuk sekolah karena sakit. Dan berdasarkan keterangan salah seorang anggota keluarganya, almarhum tinggal bersama ibu kandungnya dan ayah tirinya di Kampung Pesisir Desa Klatakan,” jelas Iptu Soetrisno.
