BeritaNasional.ID, LUMAJANG JATIM – Menjelang putusan kasasi di Mahkamah Agung (MA) terkait dualisme PGRI, PGRI Teguh Sumarno semakin menguat. Indikasi ini terlihat dari bergabungnya PC PGRI Kabupaten Lumajang.
Mohammad Agus Wibisono, Ketua PC PGRI Lumajang terpilih usai dilantik menyatakan dukungannya kepada PGRI Teguh Sumarno. Karena sesuai fakta hukum, PGRI Unifah Rosidi melanggar hukum.
“Kami bersama pengurus yang lain bertekad mendukung PGRI Teguh Sumarno. Walaupun ada intimidasi dan ancaman dari PGRI kubu sebelah,” kata Agus yang saat ini menjabat sebagai Kepala SMAN Yosowilangun Lumajang.
Di tempat yang sama, Ketua Umum PB PGRI H. Teguh Sumarno mengatakan, bergabungnya PC PGRI Kabupaten Lumajang menunjukkan bahwa PGRI yang dipimpinnya semakin mendapat kepercayaan dari beberapa daerah.
“PGRI adalah tempatnya orang terdidik dan berpendidikan. Tidak mungkin orang terdidik memilih organisasi profesi yang salah. Sebab mereka pasti menimbang, memperhatikan, lalu memtuskan kondisi PB PGRI sebelum menjatuhkan pilihan,” jelasnya.
Di Kabupaten Lumajang jumlah guru lebih 9 ribu. Oleh karena itu kehadiran PGRI sebagai wadah para guru, sangat dibutuhkan. Untuk memperjuangkan nasib guru dalam menata karirnya dan mengadvokasi jika ada masalah hukum yang menimpanya.
Dikonfirmasi terpisah, Sekretaris LKBH PB PGRI H. Sugiono Eksantoso mengtatakan, PGRI Teguh Suamrno adalah PGRI perjuangan, karena sedang merebut kebenaran dari PGRI sebelah. Maka dari itu, seluruh organ PGRI dari Pusat hingga daerah harus siap bertempur melawan lawan.
“Saya berharap PC PGRI Kabupaten Lumajang all out berjuang, termasuk berjuang membekukan rekening PGRI Lumajang. Seperti yang telah dilakukan PGRI Bondowoso dan Situbondo,” kata Sugiono, sapaannya.
Sebab, lanjutnya, selama masih dalam sengketa, PGRI manapun tidak boleh menggunakan uang PGRI, baik PGRI versi Teguh Sumarno maupun PGRI versi Unifah Rosidi. Mulai dari tingkat Pusat, Provinsi hingga Kabipaten/Kota. (Syamsul Arifin/Bernas)
