Proyek Milyaran, CV Shasmecka Jaya Abaikan Keselamatan Kerja

BeritaNasional.ID, BONDOWOSO JATIM – CV Shasmecka Jaya yang dipercaya mengerjakan proyek pembangunan jembatan di Desa Besuk Kecamatan Klabang mengabaikan keselamatan kerja pekerjanya.
Hal ini terlihat dari dengan tidak menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) pekerajanya saat bekerja dalam pembangunan tersebut sesuai aturan. Tentu, dengan tidak menggunakan APD, kesemalatan pekerjanya tidak terjamin.
Jika terjadi kecelakaan kerja, yang sangat dirugikan adalah pekerja. Harusnya Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) menjadi prioritas utama dalam mengerjakan proyek pembangunan jembatan yang menghubungkan Bondowoso-Situbondo tersebut.
Ketua LSM TIKAM, H. Daryanto mengatakan, keselamatan kerja nomor satu, karena menyangkut nyawa. Kalau penerapan Standar Operasional Prosedur (SOP) K3 diabaikan maka yang bertanggungjawab PT Mitra Cipta Engineering (MCE).
“Proyek ini anggarannya besar, Rp 6,3M. Tentu MCE merupakan perusahaan yang bonafide. Tetapi kalau dalam pelaksanaannya dilapangan mengabaikan keselaman pekerja, kami meragukan kebonafidannya,” kata Yanto, sapaannya.
Utamanya, kata Yanto, operator lapangan dan CV Shasmecka Jaya. Karena pekerjaan ini menggunakan APBD Pemerintah Provinsi Jawa Timur, yaitu Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga UPT Pengelolaan Jalan dan Jembatan Jember.
Mengetahui hal ini, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) jangan hanya diam dan duduk manis di Kantornya saja. Harus kroscek ke lapangan dan berikan teguran keras. Sebab diduga, penyedia jasa belum mampu memerintahkan semua pekerjanya mematuhi aturan K3.
Penggunaan APD seperti helm, rompi safety, dan sepatu keselamatan sangat penting untuk melindungi pekerja dari risiko cedera. Namun, masih banyak pekerja CV Shasmecka Jaya yang tidak menerapkan kelengkapan APD.
“Untuk keselamatan kerja, seharusnya menjadi prioritas utama dalam setiap proyek. Jangan sampai hal itu diremehkan. Kejadian ini harus dijadikan evaluasi terhadap pelaksanaan proyek,” pungkasnya. (Syamsul Arifin/Bernas)