BeritaNasional.ID, SITUBONDO – Warga Desa Alas tengah, Kecamatan Sumber malang, Kabupaten Situbondo, mendatangi kantor Perhutani KPH Bondowoso, mempertanyakan tentang tanaman tembakau yang berada di lahan perhutani tepatnya di lahan petak 6A, Jum’at (17/7/2020)
Informasi yang berhasil dihimpun oleh awak media online ini di lapangan menjelaskan bahwa, puluhan hektar lahan perhutani petak 6A, di Desa Alas tengah terpantau di tanami tanaman musiman sejenis tembakau yang menurut warga setempat, tanaman tembakau tersebut tidak jelas kepemilikannya.
Menurut Edy Susanto, Perwakilan warga Desa Alas tengah, Kecamatan Sumber malang, Kabupaten Situbondo, saat mendatangi kantor Perhutani KPH Bondowoso beberapa waktu lalu menjelaskan bahwa, seharusnya lahan perhutani tidak boleh ditanami tanaman musiman tanpa pohon tegakan.
“Kami bersama warga sudah datang ke Perum Perhutani KPH Bondowoso, mempertanyakan tentang tanaman tembakau yang terletak di lahan perhutani petak 6A, di Desa Alas tengah, Namun Pihak perhutani hanya mengatakan akan menindak lanjuti tentang permasalahan tersebut,” ucap Edy.
Lebih lanjut Edy mengaku, bukan sekali ini saja warga mempertanyakan akan hal tersebut, sebelumnya dirinya bersama warga juga pernah mengadukan hal itu ke pihak perhutani di akhir tahun 2019, terkait tanaman pohon musiman, yang jelas melanggar UU 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan, atau Undang Undang Nomor 18 Tahun 2013 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Perusakan Hutan (P3H), juga Undang-Undang Rl Nomor 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan Dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.
“Sebagai masyarakat kita kan pasti khawatir jika tanaman musim tanpa adanya pohon tegakan, pasti berpotensi longsor dan banjir bandang, jika itu terjadi, siapa yang akan bertanggung jawab ?, tapi jawaban pihak perhutani hingga saat ini ngambang, ada apa dengan perhutani ?,” tanya Edi serius.
Sementara, ADM Perhutani KPH Bondowoso, Agus Sarwedi, saat di mintai keterangan terkait adanya tamanan tembakau di lahan perhutani petak 6A, Desa Alas tengah lewat jaringan WhatsApp nya terkesan cuci tangan, dan meminta awak media menghubungi Waka Perhutani wilayah utara (situbondo).
” Lebih jelasnya, sebaiknya hubungi Waka perhutani Situbondo atau Asper,”singkat Agus, jawaban Chating WhatsApp nya. (Bersambung)
