AdvedtorialBone BolangoKesehatan

Ratusan Warga di Bone Bolango Alami Masalah Kesehatan Jiwa

BeritaNasional.ID, BONE BOLANGO GORONTALO – Ratusan warga di Kabupaten Bone Bolango mengalami masalah kesehatan jiwa atau Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) berat yang disebut dengan skizofrenia dan psikotik akut.

Skizofrenia sendiri adalah gangguan mental yang cukup serius, di mana penderitanya mengalami kesulitan dalam membedakan khayalan dan realita. Kondisi ini umumnya ditandai dengan perilaku abnormal, seperti delusi dan halusinasi, sehingga tak jarang penderitanya dianggap “gila”.

Sementara gangguan psikotik akut adalah gangguan jiwa yang ditandai dengan ketidakmampuan individu
menilai kenyataan yang terjadi, misalnya terdapat halusinasi, waham atau perilaku kacau/aneh.

Gambaran jumlah kasus ODGJ di Kabupaten Bone Bolango tahun 2022 mencapai 343 kasus ODGJ berat yang mendapatkan pelayanan sesuai dengan standar dengan kategori psikotik akut dan skizoprenia.

Meskipun kasus ODGJ berat di tahun 2023 ini berjumlah 307 kasus, namun masalah kesehatan jiwa terus meningkat hingga total 364 kasus dalam pelayanan kesehatan jiwa.

“Terkait dengan permasalahan kesehatan jiwa ini, di Bone Bolango sendiri masih tinggi kasus kesehatan jiwa, terutama ODGJ berat yang mencapai 307 orang,” kata Plt. Bupati Bone Bolango, Merlan S. Uloli saat membuka kegiatan pertemuan rapat koordinasi pembentukan Tim Pelaksana Kesehatan Jiwa Masyarakat (TPKJM) tingkat Kabupaten Bone Bolango tahun 2023, di Grand Q Hotel, Rabu (15/11/2023).

Merlan mengungkapkan tingginya kasus permasalah kesehatan jiwa di Bone Bolango ini, diakibatkan masih tingginya stigma dan labelisasi serta penolakan kepada ODGJ. Ditambah dengan kasus gangguan mental emosional dan depresi yang selalu meningkat.

“Selain itu, masih adanya ODGJ yang berkeliaran atau kurang/tidak mendapatkan penanganan karena kurangnya kepedulian keluarga dan masyarakat, sehingga pasien meresahkan masyarakat,” ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bone Bolango dr. Meyrin Kadir menyebutkan beberapa hal yang sudah dilaksanakan Dinas Kesehatan dalam penanganan kesehatan jiwa di Bone Bolango. Diantaranya memberikan pelayanan dan edukasi pada pasien, keluarga pasien serta masyarakat melalui inovasi Salam Sejati (Satukan Langkah Melayani Kesehatan Jiwa Terintegrasi).

Inovasi ini, jelas Meyrin, merupakan inovasi Posyandu Kesehatan Jiwa yang ada di wilayah Puskesmas Kabila dan telah terbentuk TPKJM tingkat kecamatan pada tahun 2019 yang melibatkan lintas sektor.

Selanjutnya, inovasi Rumah Singgah Jiwa merupakan inovasi yang lahir dari keresahan tingginya kasus kesehatan jiwa yang terabaikan oleh keluarga dan penuhnya fasilitas Rujukan (RSUD Tombulilato) terbentuk dari lintas sektor bersama Dinas Sosial di wilayah kerja Puskesmas Kabila pada tahun 2020.

Inovasi Gerbang Sejati (Gerakan Pengembangan Kesehatan Jiwa Terintegrasi) merupakan Posyandu Kesehatan Jiwa dengan kemandirian yang ada di wilayah Puskesmas Bulango Timur dan telah terbentuk TPKJM tingkat Kecamatan Bulango Timur pada tahun 2022. Inovasi Peduli Keswa merupakan Posyandu Kesehatan Jiwa yang ada di wilayah Tilongkabila pada tahun 2023.

Meyrin menuturkan apa yang sudah dilaksanakan ini, tidaklah bisa menyelesaikan sepenuhnya permasalahan kesehatan jiwa atau ODGJ yang ada di Bone Bolango.

“Untuk itu perlu sekali kerja sama lintas sektor dimana kesehatan jiwa menjadi tanggung jawab bersama agar kasus kesehatan jiwa, terutama kasus ODGJ ini tidak meningkat dan tidak meresahkan masyarakat,” pungkas dokter Meyrin. (adv/noka)

Lihat Selengkapnya

Related Articles

Back to top button