Situbondo Luncurkan Program “Berantas”, Berobat Gratis Cukup Dengan KTP

BeritaNasional.id, SITUBONDO – Masyarakat Kabupaten Situbondo kini tidak perlu khawatir lagi jika mengalami sakit dan membutuhkan pengobatan. Pemerintah Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, resmi meluncurkan program Berantas (Berobat Tanpa Batas), sebuah inovasi layanan kesehatan gratis yang memungkinkan masyarakat mendapatkan perawatan medis tanpa harus membayar biaya pengobatan.
Program ini merupakan salah satu prioritas utama Bupati Situbondo Yusuf Rio Wahyu Prayogo dan Wakil Bupati Ulfiyah dalam meningkatkan kualitas layanan kesehatan bagi warganya. Dengan adanya Berantas, warga yang membutuhkan perawatan medis di puskesmas, RSUD Situbondo, maupun rumah sakit swasta yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan bisa langsung mendapatkan pelayanan hanya dengan menunjukkan KTP elektronik atau Kartu Keluarga (KK).
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Situbondo, dr. Sandy Hendrayono, menjelaskan bahwa program Berantas sudah bisa dimanfaatkan oleh masyarakat sejak bupati dan wakil bupati dilantik. Kabupaten Situbondo telah mencapai status Universal Health Coverage (UHC), sehingga seluruh penduduknya memiliki jaminan akses kesehatan.
“Program Berantas ini sudah bisa digunakan masyarakat Situbondo saat sakit dan membutuhkan pengobatan, baik di puskesmas maupun RSUD Situbondo, serta rumah sakit swasta di luar kota yang bermitra dengan BPJS Kesehatan,” kata dr. Sandy, Kamis (21/03).
Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa masyarakat tidak perlu mengurus administrasi yang rumit. Cukup menunjukkan KTP atau KK, petugas di fasilitas kesehatan akan segera mendaftarkan warga ke BPJS Kesehatan secara otomatis.
“Bagi yang belum terdaftar di BPJS Kesehatan, kami akan langsung mendaftarkan sebagai peserta saat itu juga, sehingga layanan kesehatan bisa langsung digunakan tanpa harus menunggu proses administrasi yang panjang,” jelasnya.
Bahkan, jika pasien memiliki tunggakan BPJS Kesehatan mandiri, pemerintah daerah akan membantu dengan memindahkan kepesertaan mereka ke Penerima Bantuan Iuran Daerah (PBI-D), sehingga tetap bisa mendapatkan layanan kesehatan secara gratis.
“Bagi masyarakat tidak mampu, kami akan melakukan pengecekan data DTKS (Data Terpadu Kesejahteraan Sosial). Jika belum terdaftar, akan langsung didaftarkan. Yang terpenting adalah pasien tetap bisa mendapatkan perawatan medis, sementara urusan administrasi bisa menyusul,” ujar dr. Sandy.
Demi memastikan kelancaran program ini, Pemkab Situbondo telah mengalokasikan anggaran APBD sebesar Rp52 miliar per tahun untuk menanggung biaya pengobatan masyarakat.
Selain itu, bagi pasien yang menderita penyakit yang tidak ditanggung oleh BPJS Kesehatan, Pemkab Situbondo sedang menyiapkan program tambahan bernama “Berantas Plus”. Program ini diharapkan mampu mengakomodasi 144 jenis penyakit yang saat ini belum masuk dalam daftar jaminan BPJS, sehingga masyarakat tetap mendapatkan layanan kesehatan yang mereka butuhkan.
Ketua Komisi IV DPRD Situbondo, M Faisol, menyatakan bahwa pihaknya akan terus melakukan koordinasi dengan pemerintah daerah untuk memastikan efektivitas program Berantas dan menyempurnakan skema pendanaan bagi penyakit yang belum tercover BPJS.
“Program ini bisa digunakan di seluruh puskesmas dan RSUD di Situbondo, serta di rumah sakit di luar kabupaten yang telah bekerja sama dengan BPJS. Kami juga akan mengkaji lebih lanjut daftar penyakit yang belum ditanggung agar bisa masuk dalam program Berantas Plus,” ungkap Faisol.
Kehadiran program Berantas disambut antusias oleh masyarakat. Banyak warga yang merasa terbantu karena tidak perlu khawatir dengan biaya pengobatan saat sakit.
Salah satu warga, Siti Rohmah (45), mengungkapkan rasa syukurnya atas layanan kesehatan gratis ini.
“Dulu kalau mau berobat harus mikir biaya dulu, apalagi kalau anak-anak sakit. Sekarang dengan KTP saja sudah bisa dapat layanan di puskesmas atau rumah sakit tanpa harus bayar. Sangat membantu kami rakyat kecil,” katanya.
Hal senada disampaikan Hadi Purnomo (52), seorang buruh tani di Situbondo. Ia merasa lebih tenang karena tahu bahwa dirinya dan keluarganya bisa mendapatkan perawatan medis kapan saja tanpa khawatir dengan biaya.
“Dengan adanya program Berantas ini, kami tidak perlu takut lagi ke rumah sakit. Mudah-mudahan program ini terus berjalan dan semakin baik,” ujarnya.
Dengan adanya program Berantas, Pemerintah Kabupaten Situbondo berharap masyarakat bisa mendapatkan akses kesehatan yang lebih merata dan berkualitas. Selain itu, program ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga kesehatan tanpa terbebani oleh masalah biaya.
Ke depan, Pemkab Situbondo berencana untuk terus mengembangkan program Berantas, termasuk dengan menambah layanan bagi penyakit yang tidak ditanggung BPJS melalui Berantas Plus.
Langkah inovatif ini menunjukkan komitmen nyata pemerintah daerah dalam meningkatkan kesejahteraan rakyatnya melalui akses kesehatan yang mudah, cepat, dan gratis.
Bagi masyarakat yang ingin memanfaatkan layanan Berantas, cukup datang ke puskesmas atau rumah sakit terdekat dengan membawa KTP atau KK, dan pelayanan kesehatan akan langsung diberikan. Dengan adanya program ini, tidak ada lagi alasan bagi warga Situbondo untuk tidak mendapatkan pengobatan yang layak.
Dengan program Berantas, Situbondo kini semakin dekat dengan cita-cita menjadi kabupaten sehat dan sejahtera. Keberanian pemerintah daerah dalam mengalokasikan anggaran yang besar untuk kesehatan rakyat menjadi bukti bahwa akses layanan kesehatan bukan hanya hak orang kaya, tetapi hak semua warga, tanpa terkecuali.
Jika program ini berjalan dengan sukses, bukan tidak mungkin konsep Berantas bisa menjadi inspirasi bagi daerah lain di Indonesia untuk menghadirkan layanan kesehatan gratis yang lebih inklusif dan mudah diakses oleh masyarakat.(ADV)