ACEH TAMIANG, BERITA NASIONAL —
Menyusul ditetapkan Daerah Wabah Penyakit Mulut Dan Kuku (Foot And Mouth Disease) oleh Menteri Pertanian RI pertanggal 9 Mei 2022, Bupati Aceh Tamiang H. Mursil, S.H., M.Kn melalui Dinas Pertanian Perkebunan dan Peternakan setempat dirikan Posko Penanganan dan Pecegahan.
Seperti diberita sebelumnya Mursil menyampaikan bahwa dalam Wabah PMK ini pemerintah hadir bersama rakyat untuk bersama – sama dalam penanganan wabah PMK.
” Ini sebagai bentuk penegasan dari Bapak Bupati Mursil, bahwa kami hadir! Pemerintah baik daerah dan pusat, hadir dalam penanggulangan penyakit mulut dan kuku (PMK) yang mewabah di sini,” jelas Kepala Dinas Pertanian Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Aceh Tamiang, Safuan kepada Beritanasional.id, Rabu (11/5/2022) di Karang Baru.
Safuan menambahkan didirikan Posko Penanganan dan Pecegaan ini guna mengantisipasi penyebaran wabah Penyakit Mulut Dan Kuku (PMK) yang menyebabkan seribuan ekor lembu warga terjangkit.
“Direncanakan ada empat titik Posko Penangan PMK ini. Posko – posko ini tersebar di empat kecamatan yakni Kantor Balai Penyuluh Pertanian Kecamatan Sekerak, Pos Kesehatan Hewan Kecamatan Karang Baru, Balai Penyuluh Pertanian Kecamatan Seruway dan Pos Kesehatan Hewan Kecamatan Tamiang Hulu,” urai Safuan.
Safuan mengatakan selain mendirikan posko pihaknya juga terus melakukan berbagai upaya pencegahan penyebaran Wabah PKM seperti melakukan penyemprotan disinfektan di kandang-kandang lembu yang terkena wabah PMK serta melakukan penyuntikan vitamin dan antibiotik kepada lembu.
Selain itu Safuan mengatakan Bupati Aceh Tamiang telah mengeluarkan Surat Edaran yakni menutup sementara pasar hewan yang berada Kecamatan Manyak Payed mulai tanggal 12 Mei 2022 sampai dengan batas waktu yang tidak di tentukan. Kemudian kepada para agen untuk tidak melakukan kegiatan aktifitas jual beli lembu.
Selain itu kepada para Camat, Bupati menghimbau untuk menyurati para Datok Penghulu untuk melalukan aktifitas jual beli lembu baik dari dalam maupun luar Aceh Tamiang.
