BeritaNasional.ID, BUTON TENGAH – Sangat disayangkan, mungkin karena ingin mendapatkan untung banyak, CV Barakati Jaya, sebagai pelaksana proyek pembangunan pagar Tempat Pemakaman Umum (TPU) di Kelurahan Mawasangka, Buton Tengah (Buteng) Sulawesi Tenggara (Sultra) diduga menggunakan pasir di sekitar pembangunan proyek yang bukan berasal dari luar.
Pasir yang dimaksud adalah pasir yang digali disekitar pembangunan proyek kemudian dipakai untuk membangun badan pagar TPU.
Semestinya, material pasir dalam pembangunan pagar harus di datangkan dari luar tapi malah menggunakan pasir galian sendiri yang tidak sesuai dengan kontrak pekerjaan.
Hal ini umum dalam setiap berbagai jenis pekerjaan pada setiap proyek di seluruh daerah.
Atas kondisi tersebut, awak media BERITANASIONAL.ID kemudian coba menghubungi Suardin Djama, selaku kepala Dinas Perumahan Rakyat Buton Tengah, sebagai dinas tekhnis.
Saat dikonfirmasi, Ia tidak mengelak kalau sebelumnya pekerjaan tersebut (pembangunan pagar TPU) menggunakan pasir yang digali di sekitar pekerjaan.
Kemudian, setelah dilakukan peninjauan pekerjaan, Suardin, lalu menegur pihak pelaksana proyek.
“Dari awal soal itu kita sudah tegur. Bahkan kita sudah larang. Kita sudah minta agar pelaksana proyek tidak menggali pasir di sekitar pekerjaan,” ucap Suardin Djama melalui telpon selulernya, Sabtu (25/09/2021).
“Nanti saya cek lagi kalau begitu. Tapi alangkah bagusnya konfirmasi dulu ke pak camat, soalnya kasian yang kerja itu para kepala kampung,” katanya.
Diketahui, pembangunan pagar Tempat Pemakaman Umum (TPU) yang berlokasi di Kelurahan Mawasangka dilaksanakan oleh CV Barakati Jaya dengan besar anggaran Rp 266.481.252 yang bersumber dari APBD Buton Tengah tahun 2021.
Menurut informasi yang dihimpun media, pelaksana pekerjaan pembangunan pagar pemakaman umum tersebut adalah Camat Mawasangka, Sahiruddin.
Hingga berita ini tayang, Camat Mawasangka belum dilakukan konfirmasi terkait kebenarannya (Win).
