DaerahJawa TimurRagamSitubondo

Ini Kata Bupati Situbondo Ketika Membuka Festival Pembangunan Jalan Anyer-Panarukan

SITUBONDO JAWA TIMUR, BeritaNasional.id – Bupati Situbondo Karna Suswandi membuka pertunjukan Drama Kolosal pada festival sejarah pembangunan 1000 Kilometer Jalan Raya Pos Anyer Banten – Panarukan Situbondo yang berlangsung di depan pendopo Aryo Situbondo, Selasa (27/12/2022).

Pertunjukan Drama Kolosal pada festival sejarah pembangunan 1000 Kilometer Jalan Raya Pos Anyer-Panarukan yang dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata Kabupaten Situbondo ini salah satu tujuannya untuk mengenang atau mengingat kembali perjuangan masyarakat Situbondo ketika terlibat dalam pembangunan jalan Anyer-Panarukan pada kepemimpinan Gubernur Jenderal Hindia Belanda Herman Willem Daendels.

Pertunjukan drama kolosal yang ditampilkan seniman-seniman Kabupaten Situbondo dan para pelaku sejarah ini, disaksikan Kapolres Situbondo, Dandim Situbondo, Kajari Situbondo Wabup Situbondo dan Forkopimda Situbondo lainnya, seluruh Kepala Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Situbondo serta masyarakat Kabupaten Situbondo.

Bupati Situbondo Karna Suswandi dalam sambutannya mengatakan bahwa, pagelaran drama kolosal pada festival sejarah pembangunan 1000 Kilometer Jalan Raya Pos Anyer-Panarukan ini terinpirasi dari Babat Kabupaten Bondowoso. “Oleh karena itu saya memerintahkan Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Situbondo untuk mengkaji tentang sejarah Anyer-Panarukan,” kata Bupati Situbondo yang akrab di panggil Bung Karna.

Lebih lanjut, Bung Karana dalam sambutannya mengatakan bahwa, pihaknya yakin kalau sejarah pembangunan 1000 Kilometer Jalan Raya Pos Anyer-Panarukan merupakan sejarah yang sangat luar biasa. “Tadi telah kita saksikan bersama pertunjukan drama kolosal tanntang sejarah Anyer-Panarukan yang menggambarkan banyaknya pengorbanan masyarakat Kabupaten Situbondo baik tenaga maupun pikiran bahkan jiwa raga dalam membangun 1000 Kilometer Jalan Raya Pos Anyer-Panarukan,” jelas Bupati Situbondo.

Masyarakat Situbondo kala itu, kata Bupati Karna, bekerja membangun 1000 Kilometer Jalan Raya Pos Anyer-Panarukan tanpa di bayar. Mereka bekerja dipaksa untuk bisa menyelesaikan akses transportasi untuk kepenting atau pertahanan pemerintah Hindia Belanda yang dipimpin oleh Herman Willem Daendels.

Pertunjukan drama kolosal pembangunan jalan Anyer Panarukan (Heru Hartanto/BeritaNasional.id)

“Hal ini membuktikan bahwa Panarukan penting dan Besuki sangat penting pada zaman Koloneal Belanda. Oleh karena itu, saya bertekat akan mengembalikan masa kejayaan Besuki. Karena wilayah Besuki dan Panarukan mempunyai arti strategis di dalam pembangun perekonomian masyarakat Kabupaten Situbondo,” tutur Bung Karna.

Hingga akhir cerita drama kolosal tadi, sambung Bupati Karna, membuktikan bahwa sejaran pembangunan jalan Anyer-Panarukan banyak menelan korban. “Untuk itu, saya berharap dengan menanpilkan drama kolosal sejarah pembangunan 1000 Kilometer Jalan Raya Pos Anyer-Panarukan ini, bukan hanya ingat akan sejarah, tapi bisa menyatukan kita dan dapat menyuburkan semangat persatuan dan kesatuan bangsa dan bisa memotivasi kita agar berjuang sebagaimana masyarakat Situbondo berjuang membangun 1000 Kilometer Jalan Raya Pos Anyer-Panarukan,” harap Bupati Karna.

Pemerintah Kabupaten Situbondo pada masa kini, kata Bupati Karna, juga telah membuka akses jalan dari Dusun Sidomulyo hingga Dusun Merak, Desa Sumberwaru, Kecamatan Banyuputih, Kabupaten Situbondo.

“Jalan ini di buka salah satu bagian dari upaya akses komunikasi, akses kordinasi dan akses pelayanan masyarakat sebagaimana yang diriwayatkan dalam sejarah pembangunan 1000 Kilometer Jalan Raya Pos Anyer-Panarukan. Untuk itu, mari kita semangat mengambil manfaat dari sejarah pembangunan 1000 Kilometer Jalan Raya Pos Anyer-Panarukan,” ajak Bupati Situbondo. (Heru/Bernas)

Lihat Selengkapnya

Related Articles

Back to top button