BeritaNasional.Makassar – Amarah mahasiswa se-kota Makassar terjadi akibat tidak adanya keseriusan pemerintah kota (pemkot) ujung pandang pada saat itu di pimpin oleh Malik b. Masri dalam menerima Aspirasi para mahasiswa karena pada hari yang bersamaan walikota ujung pandang (makassar) malah berangkat umroh tanpa peduli dengan Aspirasi mahasiswa yang akhirnya memancing amarah dan kecewa para mahasiswa dari semua kampus di kota makassar menjadi tak terkendali, diantaranya UMI, Univeristas 45, IKIP (UNM), IAIN (UIN), UNHAS, UVRI dan beberapa kampus lain di kota makassar.
Menjelang peringatan April Makassar Berdarah (Amarah) 24 April 1996 silam adalah bukti sejarah hitam kelam di kalangan mahasiswa Kota Makassar yang dimana tragedi amarah adalah peristiwa penolakan kenaikan harga angkot (petepete) di kota Makassar yang sangat mencekik sopir petepete karena harga bahan pokok lainya ikut naik.
Peringatan amarah 1996 adalah peringatan pelanggaran HAM di kota makassar yang pernah terjadi yang sampai sekarang tidak terungkap siapa pelakunya. Korban meninggal tiga orang dari UMI dan korban luka-luka yang di alami oleh mahasiswa dari semua kampus di kota makassar pada tanggal 24 April silam.
“Peringatan Amarah (April makassar berdarah) wajib di lakukan oleh semua elemen mahasiswa se-kota makassar sebagai wujud solidaritas sesama mahasiswa di kota makassar sebagai momentum berdarah yang merenggut korban nyawa dan korban luka-luka sekaligus pelanggaran HAM yang pernah terjadi namun tak pernah terungkap siapa pelaku tragedi berdarah tersebut di kota makassar yang dulu di sebut ujung pandang” ucap mahasiswa Univ. Indonesia timur (UIT) Makassar
Pewarta : Rere saputra | Editor : Wawan / Efendi
