BeritaNasional.ID — Bibit kelapa sawit merupakan faktor utama dalam pembangunan perkebunan kelapa sawit. Kualitas bibit merupakan kunci dari keberhasilan membangun kebun dalam industri perkebunan. Membangun dan memproduksi bibit kelapa sawit dewasa ini dapat bersifat multi fungsi antara lain sebagai berikut:
Berikut akan disampaikan analisis tentang aktivitas dan biaya pembuatan bibit untuk mendapatkan gambaran tentang nilai tambah yang bisa dihasilkan dari usaha pembuatan bibit tersebut.
Pembibitan di Provinsi Sumatera Utara
1 ha = 1/10 mandor
Aktivitas Kerja, Norma, dan Biaya per Hektar
= 3 x 24 x 1 HK / 10 ha x Rp225.000 = Rp1.620.000
= (1.200 polybag : 600 polybag/HK) x 10 bedengan x @Rp150.000/HK = Rp3.000.000
= (1.200 polybag : 1.000 polybag/HK) x 10 bedengan x @Rp150.000/HK = Rp1.800.000
= (1.200 polybag : 1.000 polybag/HK) x 10 bedengan x @Rp150.000/HK = Rp1.800.000.
= 3 bulan x 24 HK/bulan x 1 HK/10 ha x @Rp150.000/HK = Rp1.080.000
= 3 bulan x 30 hari x 2 kali/hari x (1.200 polybag : 15.000 polybag/HK/rotasi) x 10 bedengan x @Rp150.000/HK = Rp21.600.000
= 6 rotasi x (1.200 polybag : 10.000 polybag/HK/rotasi) x 10 bedengan x @Rp150.000/HK = Rp1.080.000
= 9 rotasi x (1 : 4 bedengan/HK/rotasi) x 10 bedengan x @Rp150.000/HK = Rp3.375.000
= Rp96.000.000
Maka, jumlah biaya pre nursery per ha lapangan (termasuk pembelian kecambah) = A + B + C + D + E + F + G + H + I + J + K + L + M = Rp101.000.000
= 25 HK/ha x 1 ha x @Rp150.000/HK = Rp3.750.000
= Rp165.000
10 HK/ha x 1 ha x @Rp150.000/HK = Rp1.500.000
= (12.000 polybag : 150 polybag/HK) x @Rp150.000/HK = Rp12.000.000
= (12.000 polybag : 200 polybag/HK) x @Rp150.000/HK = Rp9.000.000
= (12.000 polybag : 300 polybag/HK) x @Rp150.000/HK = Rp6.000.000
= (12.000 polybag : 10.000 polybag/HK) x 7 bulan x 30 hari x 2 kali/hari x 60% = Rp45.360.000
= 3 HK/ha/rotasi x 7 rotasi x @Rp150.000/HK = Rp3.150.000
12 HK/ha/rotasi x 7 rotasi x @Rp150.000/HK = Rp12.600.000
3 HK/ha/rotasi x 14 rotasi x @Rp150.000/HK = Rp6.300.000
= 1 HK/10 ha x 30 hari x 7 bulan x @Rp150.000/HK = Rp3.150.000
= (12.000 polybag : 3.000 polybag/HK) x 4 rotasi x @Rp150.000/HK
= Rp2.400.000
Perkiraan biaya = Rp24.000.000, yang dapat digunakan selama kurang lebih 3 tahun, maka:
= Rp 24.000.000 : 3 tahun = Rp8.000.000/tahun
Maka, jumlah biaya main nursery = A + B + C + D + E +F + G + H + I + J + K + L + M + N + O + P + Q + R = Rp175.875.000
Sehingga, total biaya  pre nursery (PN) + main nursery (MN) = Rp101.000.000 + Rp175.875.000 = Rp276.875.000
Ilustrasi Keuntungan
Rp456.000.000 – Rp276.875.000 = Rp179.125.000
Maka, persentase (%) keuntungan/10 bulan = (Rp179.125.000 : Rp276.875.000) x 100% = 64,70%
Proses pembuatan bibit kelapa sawit yang baik dalam rangka mendapatkan bibit yang prima bisa dimaknai menjadi beberapa tujuan antara lain:
Bibit yang prima untuk penanaman kebun merupakan awal yang sangat baik dalam membangun industri kelapa sawit, karena akan memberikan produktivitas yang tinggi serta keseragaman tanaman yang akan menghasilkan keuntungan.
Dari ilustrasi di atas dapat disimpulkan bahwa usaha pembuatan bibit kelapa sawit dapat memberikan keuntungan yang cukup tinggi sehingga usaha tersebut dinilai cukup layak – rata-rata keuntungan mencapai 6,5%/bulan – untuk usaha komersial.
Proses pembuatan bibit kelapa sawit memerlukan tenaga kerja yang cukup banyak sehingga dapat membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar dan dapat menyerap tenaga yang mempunyai skill yang cukup.
Pembuatan maupun penjualan bibit yang telah diproses dengan baik serta varietas yang sudah diketahui akan menghasilkan bibit kelapa sawit yang prima. Masyarakat atau usaha yang mempergunakan bibit ini tidak akan tertipu oleh bibit yang non produktif, sehingga nantinya bibit yang ditanam dari pembibitan yang baik akan menghasilkan produksi yang tinggi. Secara keseluruhan hal tersebut akan meningkatkan produktivitas kelapa sawit secara regional dan nasional.
(prmtillahi/Bernas)