Angka Perceraian Tahun 2023 di Kabupaten Probolinggo Menurun Cerai Talak 726 Cerai Gugat 1.536

BeritaNasional.ID, PROBOLINGGO JATIM -Perempuan berstatus janda di Kabupaten Probolinggo disinyalir makin berkurang. Hal itu diikuti oleh tren perceraian yang juga kian menurun di sepanjang Tahun 2023.

Dalam kurun waktu terhitung mulai Januari sampai 15 Desember 2023, Pengadilan Agama Kabupaten Probolinggo mencatat kasus perceraian yang dikabulkan.

Panitera Pengadilan Agama Kraksan Probolinggo Syaiful Arifin mengatakan, jumlah perkara perceraian ini tentu menjadi atensi. Karena perselisihan yang terus – menerus justru banyak pasangan suami istri (pasutri) yang memutuskan mengakhiri perkawinannya.

Kalau dilihat dari tren selama 1 tahun belakangan, memang ada penurunan jumlah putusan. Baik perkara perceraian talak atau gugat, kasus cerai tahun 2022 cerai talak 896, cerai gugat 1.743.
Sisa kasus perkara di tahun 2022 sebanyak 84.

Syaiful Arifin juga merincikan, berdasarkan data PA Kraksan Tahun 2023 perkara diterima terdapat 726 perkara cerai talak yang di terima. Sementara, cerai gugat terdapat 1.536 perkara di terima.

Perkara yang sudah diputus mayoritas cerai gugat yang dilayangkan pihak istri. Putusan cerai talak 598 dan cerai gugat 1.347.

Perselisihan yang terus-menerus 1.464, Ekonomi 321, tidak bertanggung jawab dan meninggalkan pihak lain 52, Krisis akhlak , mabuk, judi, madat, zina 44,
KDRT 41,” ungkapnya

Terkait faktor utama penyebab perceraian, kata Syaiful Arifin, banyak pasangan yang berkeinginan mengakhiri ikatan perkawinannya karena faktor ekonomi.
Sehingga salah satu pihak merasa pasangannya tidak mampu memberikan nafkah materi selama mengarungi bahtera rumah tangga.

Selain itu, ada alasan lain yang diungkapkan sebagai alasan memilih bercerai. Yakni, adanya cekcok berkepanjangan dan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT).

Ada juga karena akhlak tidak baik yang ditunjukkan pasangannya, seperti sering judi, mabuk, dan berselingkuh,” pungkasnya.

***Yul