BeritaNasionalid-BONDOWOSO JAWA TIMUR, Bupati DPD LSM LIRA, Ahroji, SH meminta kepada Aparat Penegak Hukum (APH) segera mengusut tuntas mega proyek yang menelan biaya sebesar Rp 3.914.536.616,00 yang berasal dari APBD Tahun 2022 lalu.
“Proyek yang menghabiskan biaya milyaran tersebut adalah Pembangunan Gedung Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT). Pengerjaannya diduga tidak sesuai dengan spesifikasi tekhnis. Indikasinya pengerjaan tidak selesai tepat waktu,” beber Bupati DPD LSM LIRA, Ahroji SH, Senin (20/2/2023).
Harusnya, sambung Ahroji, proyek tersebut selesai dikerjakan pada tahun 2022. Namun hingga bulan Februari Tahun 2023 pekerjaan ini belum selesai 100%. Bahkan gedung ini belum dipakai, tapi ruangan dilantai atas dan bawah sudah bocor bocor. “Kontraktor Arif Jaya Konstruksi yang dipercaya mengerjakan proyek tersebut harus bertanggungjawab,” ungkap Roji, sapaan akrabnya.
Tak hanya itu yang dibeberkan Roji, namun dia juga menegaskan, kalau bocor lalu ditembel, selamanya akan bocor terus, karena penembelan tidak menyatu dengan coran yang lama. Solusinya, harus di cor kembali agar tidak bocor. “Apalagi ada regulasi yang mengaturnya, yaitu SNI 2847:2013. Dala hal ini, Kontraktor Alif Jaya Konstruksi yang paling bertanggung jawab dalam pengerjaan Gedung PLUT,” pungkas Ahroji.
Sementara itu, Sulaeman kontraktor yang mengerjakan Gedung PLUT itu mengatakan, air bocor hingga ke lantai bawah, karena coran di lantai atas masih basah, lalu diguyur hujan. “Petugas kami sudah menginjak-injak untuk mengetahui kwalitasnya. Harga material saat ini, meningkat tiga kali lipat dari harga satuan saat Rencana Anggaran Biaya (RAB) dibuat,” terang Sulaeman.
Ketika ditanya gedung bagian belakang finisingnya tidak profesional dan terlihat tidak rata, Sulaeman mengatakan, itu yang mengerjakan manusia, bukan mesin sehingga wajar jika sedikit tidak rata.
Pewarta :Samsul Arifin
Publisher :Heru Hartanto
