BeritaNasional.ID.Polman.Sulbar —Perkuat komitmen lintas sektor dalam penurunan stunting di Sulbar dan di Kabupaten Polman, Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Sulbar dan Dinas Pengendalian Penduduk, KB dan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Polman bangun sinergitas. melalui Rekonsiliasi Stunting yang digelar di Hotel Perdana .Jl Ahmad Yani Kec Polewali Kab Polman.Sulbar . Kamis .25 Agustus
Sekretaris Perwakilan BKKBN Sulbar Rusdyanto Monoarfa menyampaikan tujuan Rekonsiliasi Stunting ini untuk mendapatkan gambaran percepatan penurunan angka stunting di Polman.
Lanjut, Ia menyebutkan sesuai data Kabupaten Polman adalah angka stunting tertinggi di Sulbar, dan target penurunan angka stunting secara Nasional yang ditargetkan di tahun 2024 yakni 14 persen, untuk target Provinsi Sulbar 18, 61 persen dan untuk target penurunan angka stunting di Kabupaten Polman ditarget 21,06 persen di tahun 2024.
Sementara itu, Rusdyanto menuturkan Sulbar merupakan daerah yang memiliki angka stunting tertinggi kedua setelah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
Ditempat yang sama, Kepala DP2KBP3A Polman Ahmad Kilang menjelaskan persoalan masih rendahnya serapan DAK untuk program penurunan stunting dikarenakan kegiatan belum terlaksana keseluruhan dan masih menunggu hasil audit dari setiap Kecamatan.
“Kita masih menunggu hasil audit di tingkat Kecamatan kemudian baru kita melaksanakan kegiatan berikutnya,” jelas Kepala DP2KBP3A Polman Ahmad Kilang.
Sementara untuk target penurunan angka stunting di Kabupaten Polman Ahmad Kilang mengungkapkan pihaknya mengandalkan 880 orang pendamping Keluarga yang terdiri dari Bidan, PKK dan dari Desa yang bertugas melakukan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat.
Kegiatan diselenggarakan di Hotel Sinar Mas Polewali ini dihadiri oleh Staf ahli Bupati Bidang Hukum dan Politik Hj Aslinda Mariani, Sekertaris Perwakilan BKKBN Rusdianto Monoarfa, Kepala DP2KBP3A Polman Ahmad Kilang dan para undangan lainnya.
