BondowosoDaerahJawa Timur

BKPSDM Bondowoso Kaji Dokter Spesialis Makan Gaji Buta

BeritaNasional.ID, BONDOWOSO JATIM – Badan Kepegawaian dan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) sedang mengkaji video berisikan dokter spesialis di RSUD dr H Koesnadi yang jarang masuk kerja tetapi digaji penuh.

Kepala BKPSDM, Mahfud Junaedi, S.Sos, MM mengatakan, pihaknya sedang melakukan koordinasi dengan Inspektorat, Rumah Sakit, Dewan Pengawas, dan Kabag Hukum untuk mengkajinya.

“Setelah kami melakukan kajian dengan Tim, lalu bersurat kepada manajemen Rumah Sakit terkait dengan video viral tersebut. Kami ingin memastikan kejadian yang sebenarnya,” kata Mahfud, sapaannya.

Pejabat yang saat ini sebagai Plt Kepala Baksebangpol ini mengaku belum tahu siapa yang dimaksus dokter spesialis tersebut. Oleh karena itu, pihaknya terus melakukan koordinasi dan kajian tentang masalah ini.

Memang, lanjutnya, pada tahun 2019 pernah ada kasus dokter spesialis diberhentikan. Namun yang bersangkutan harus mengembalikan biaya pendidkan dari Kementerian Kesehatan dan Pemkab Bondowoso, sekitar Rp 8 miliar.

Ditambahkan, setelah diputuskan oleh Tim, Kemenkes bersurat kepada Pemkab Bondowoso agar dokter spesialis tersebut dipekerjakan kembali. Dengan alasan, tenaganya masih dibutuhkan oleh warga Bondowoso dan biaya yang harus dikembalikan sangat besar.

Cerita itu disampaikan oleh Mahfud, agar dokter spesialis yang disekolahkan oleh Negara harus lebih bertanggungjawab atas tugas yang diebrikan. Karena biaya tersebut berasal dari masyarakat secara umum.

Terkait dengan masalah ini, dokter spesialis penyakit dalam di RSUD dr Koesnadi, Yusdeni Lanasakti yang menyampaikan keluhan, akan dipanggil Inspektorat untuk dimintai keterangan atas videonya yang viral.

Keluhan tersebut dilontarkan karena ada dokter spesialis PNS yang hanya masuk dua kali dalam seminggu. Sementara gaji yang diterima tetap utuh. Artinya dokter spesialis tersebut dinilai makan gaji buta. (Syamsul Arifin/Bernas)

 

Lihat Selengkapnya

Related Articles

Back to top button