BatamDaerahHeadline

Buka Seminar Nasional UMKM, Ansar : Pentingnya Perluasan Akses Pasar UMKM ke Mancanegara

BeritaNasional.ID, BATAM KEPRI — Gubernur Kepulauan Riau (Kepri) Ansar Ahmad terus mendorong perluasan akses pasar bagi pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) atas kontribusi UMKM yang luar biasa, bagi majunya perekonomian Indonesia.

Hal tersebut disampaikan Ansar saat memberikan sambutan pada acara Seminar Nasional UMKM Ekspor Hub Dalam Perluasan Akses Pasar Produk UMKM Hingga Mancanegara di Hotel Swissbell Harbour Bay Kota Batam, Rabu (27/9).

Berbicara UMKM, secara nasional ada kurang lebih 8,1 juta pelaku usaha mikro kecil menengah, sedangkan untuk Provinsi Kepri sendiri, ada kurang lebih 164 ribu total UMKM, namun sejauh ini masih menghadapi berbagai persoalan dan permasalahan. Salah satunya akses permodalan.

Oleh sebab itu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kepri meluncurkan program pinjaman tanpa bunga, dengan platform pinjaman yang mencapai Rp 20 juta yang disediakan bagi seribu pelaku UMKM. Pinjaman tersebut akan ditingkatkan menjadi Rp 40 juta pada 2024 mendatang.

Menurut Ansar, persolan lain yakni, perluasan jaringan pasar bagi pelaku UMKM mengingat mereka juga masih menghadapi persoalan tersebut. Hal ini masih ditambah dengan adanya pengenaan PPN 11 persen yang dikenakan pelaku UMKM ketika mereka akan mengelola bahan baku produknya. “Meski begitu, UMKM kita masih diuntungkan jika akan melakukan ekspor atas produksi usahanya, karena tidak dikenakan biaya alias bebas bea ekspor, ” jelasnya.

Terakhir iya ingin menjadikan Kepri sebagai lokus pasar bersama, atas berbagai macam produk  para pelaku UMKM. Nantinya  bisa dimanfaatkan oleh para pelaku UMKM di wilayah Sumatera, untuk ikut serta memasarkan  berbagai produk unggulan mereka. 

Adapun Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Kepri Suryono, mengatakan bahwa kegiatan kali ini dimaksudkan sebagai  edukasi dan juga sarana pelatihan bagi para pelaku UMKM, dalam upaya mengembangkan UMKM Kepri lebih maju lagi, tentunya melalui berbagai sinergi yang bisa terus dilakukan.

Menurutnya, UMKM sejauh ini berperan  besar dalam pembentukan sektor domestik bruto. Apalagi di wilayah Kepri, UMKM Kepri sangat diuntungkan, karena memiliki letak geografis yang sangat mendukung dan berbatasan langsung dengan negara luar.   Sehingga peluang UMKM di Kepri khususnya dan Sumatera umumnya, makin terbuka luas. Karena akses pasarnya dengan mudah  bisa  merambah hingga mancanegara. Mesti begitu, peluang ini, harus benar benar dimanfaatkan betul pelaku UMKM.

BI Kepri, juga terus mengembangkan kerjasama, dalam hal ini dengan sejumlah perguruan tinggi yang ada di Kepri. Diantaranya  kerjasama dengan Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH) dan juga Universitas Internasional Batam (UIB). BI Kepri berharap dari kerjasama ini, memberikan manfaat bagi dukungan strategis UMKM kita untuk terus berjaya.

Adapun Staf Khusus (Stafsus) Menteri Koperasi dan UKM (Menkop-UKM) Muhammad Riza Adha Damanik, mengapresiasi kegiatan yang diiinisiasi oleh BI Kepri dan juga Pemprov Kepri ini. Dirinya melihat adanya komitmen luar biasa, dalam upaya mendorong majunya UMKM.

Riza juga menyampaikan tentang petumbuhan ekonomi Indonesia yang terus membaik juga tidak terlepas dari besar UMKM, yang bisa terus bertahan dari berbagai hantaman krisis, termasuk pandemi covid 19 lalu. “Berkembangnya pertumbuhan ekonomi Indonesia ini juga tidak lepas dari besarnya UMKM yang ada dan UMKM juga ikut menjaga pertumbuhan ekonomi kita agar terus berkembang. Kemenkop-UKM sendiri telah menelurkan 4 stategi kebijakan, dalam rangka mendorong majunya UMKM,” pungkasnya.

Kemudian Riza sempat memaparkan diantara 4 strategi kebijakan yang dibuat oleh Kemenkop-UKM yang disebutkan sebelumnya diantarnya penguatan data base, meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) pelaku UMKM, memberikan kemudahan akses untuk ekspor, dan kewajiban membeli dan menggunakan produk dalam negeri.

“Pertama, penguatan data base, terkait berapa banyak UMKM  kita dan koor bisninya. Termasuk meluncurkan data tunggal bagi UMKM agar  datanya by name by adrees dan by produk. Kedua, meningkatkan kualitas SDM pelaku UMKM kita melalui pemberian berbagai pelatihan. Ketiga, memberikan kemudahan akses untuk ekspor. Dimana kita telah mendirikan Lembaga Pembiayaan Dana Bergulir (LPDB) bagi pelaku UMKM. Terakhir keempat, UMKM kita sangat diuntungkan, dengan adanya kebijakan tentang kewajiban membeli dan menggunakan produk dalam negeri, termasuk yang telah diberlakukan untuk belanja lembaga/kementrian hingga pemerintah daerah,” tutupnya. (Ay/BERNAS)

Lihat Selengkapnya

Related Articles

Back to top button