BeritaNasional.ID, BUTON TENGAH – Kepedulian masyarakat desa Terapung, Buton Tengah (Buteng) Sulawesi Tenggara akan lingkungan boleh dikata sangat tinggi utamanya tentang laut. Ini dikarenakan masyarakat yang bermukim di desa tersebut nyaris keseluruhannya masyarakat Bajo yang berprofesi sebagai nelayan.
Seperti yang dilakukan pada Rabu, (09/02/2022) siang tadi, kepala Desa (kades) bersama masyarakatnya bahu membahu melakukan pembibitan tanaman mangrove.
Hal ini dilakukan sebagai langkah awal dalam menangkal laju abrasi yang terjadi di garis pantai Desa Terapung saat ini.
“Saat ini kita lakukan pembibitan tanaman mangrove sebanyak 10 ribu pohon. Ini dikarenakan abrasi pantai yang mengancam Desa Terapung,” ucap kades Terapung, Pamaruddin, saat dikonfirmasi melalui sambungan telponnya.
Selain nanti menahan laju abrasi, lanjut Pamaruddin, program tersebut juga untuk mendukung program Kementerian Kehutanan melalui Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM).
“Karena ini (penanaman mangrove) sebagai program pemerintah, maka selaku pemerintah desa dan masyarakat sangat antusias dalam melakukan pembibitan maupun penanaman nanti,” katanya.
Untuk penanamannya nanti, direncanakan oleh pemerintah desa Terapung bersama masyarakat berencana akan menanam dalam cakupan yang besar.
“Rencananya kita akan menanam 10 ribu pohon. Untuk lokasinya kurang lebih 10 hektar,” ungkapnya.
Nantinya dalam 10 hektare tersebut akan dibagi dalam beberapa spot sesuai dengan tingkat kerusakan pantainya.
“Pertama itu di dusun Terwani sekitar tambatan perahu dan kemudian dusun Kaleleha Tanjung Wanggenge Desa Terapung. Mengapa ini di prioritaskan, sebab lokasi tersebut sudah terjadi abrasi akibat aktivitas masyarakat dan kondisi alam, ” bebernya.
La Pama sapaan karib kades, berharap melalui aksi penanaman tersebut dapat mengunggah hati masyarakatnya agar senantiasa mencintai alam sekitar tanpa harus merusak.
“Kita berharap agar masyarakat bisa sadar. Sebab mangrove ini memilki banyak manfaat selain menjaga keseimbangan alam juga tempat relung bagi habitat laut,” harapnya (Win).
