“Dari Sawah Untuk Negeri” Petani dan Forkopimda Situbondo Panen Raya Bersama Presiden RI

BeritaNasional.id SITUBONDO JATIM – Pemerintah Kabupaten Situbondo melaksanakan Panen Raya Padi Serentak secara nasional bersama Presiden Republik Indonesia secara virtual. Kegiatan ini merupakan bagian dari strategi nasional panen raya di 14 provinsi, sebagai langkah konkret menjaga kestabilan stok beras nasional dan mengurangi ketergantungan terhadap impor. Senin (07/04).
Bertempat di areal persawahan milik Kelompok Tani “Fajar Sidiq”, acara ini dihadiri langsung oleh Bupati Situbondo Yusuf Rio Wahyu Prayogo, Wakil Bupati Hj. Ulfia, S.Pd.I, Dandim 0823 Letkol Inf Alexander A.B, Kapolres Situbondo AKBP Rezi Dharmawan, serta jajaran Forkopimda lainnya dan tokoh-tokoh masyarakat. Sebanyak 100 peserta mengikuti kegiatan ini, mencerminkan kolaborasi nyata antar unsur dalam menyukseskan ketahanan pangan.
Dengan semangat kebersamaan, kegiatan dimulai dengan panen padi bersama Forkopimda dan petani. Sembari tangan mereka sibuk memotong batang padi yang merunduk karena beratnya bulir, wajah-wajah penuh harap menyambut musim panen yang menjanjikan.
Usai panen simbolis, seluruh peserta mengikuti prosesi virtual conference bersama Presiden Republik Indonesia, yang dalam arahannya menyampaikan pentingnya menjaga swasembada pangan dan menjadikan sektor pertanian sebagai pilar utama pembangunan nasional.
“Kunci kekuatan bangsa ini ada di petani. Kita tidak boleh bergantung pada impor. Tanah kita subur, petani kita tangguh. Maka mari terus tingkatkan produktivitas, dari desa untuk Indonesia,” seru Presiden dalam sambungan daring yang disambut tepuk tangan para peserta di lapangan.
Bupati Situbondo, dalam sambutannya, menegaskan bahwa sektor pertanian, kelautan, dan perikanan adalah tulang punggung pembangunan daerah. Dengan nada emosional, ia mengungkapkan latar belakang pribadinya yang menjadi alasan kuat komitmennya.
“Saya ini anak seorang penyuluh pertanian. Sejak kecil saya menyaksikan bagaimana ayah saya mendampingi para petani dengan sabar, dari menanam hingga panen. Saya tahu betul, keberhasilan pembangunan daerah sangat bergantung pada kesejahteraan petani,” ujar Bupati Yusuf Rio Wahyu Prayogo.
Ia menambahkan bahwa Pemerintah Kabupaten Situbondo akan terus mendukung program-program pertanian dari hulu hingga hilir, termasuk penyediaan bibit, pupuk, akses pasar, dan teknologi pertanian modern.
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Situbondo dalam laporannya menyebutkan bahwa Situbondo memiliki luas lahan sawah sebesar 37.671 hektare, dengan target luas tanam mencapai 65.633 hektare. Angka ini menjadi potensi besar Situbondo dalam menyuplai kebutuhan beras nasional, terutama di masa transisi pangan global.
Pemerintah juga menetapkan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) gabah sebesar Rp6.500/kg, sebagai upaya menjaga harga yang menguntungkan petani sekaligus menstabilkan pasokan pasar.
Dalam kegiatan ini juga dilakukan penyerahan bantuan bibit secara simbolis kepada petani yang terdampak banjir, sebuah bentuk nyata perhatian dan dukungan dari pemerintah terhadap keberlangsungan usaha tani di tingkat akar rumput.
Lebih dari seremoni, panen raya ini menjadi simbol harapan dan ketahanan. Di tengah ancaman perubahan iklim, inflasi pangan, dan dinamika pasar global, Situbondo ingin menyampaikan satu pesan penting: petani Indonesia tidak sendiri.
Semangat gotong royong yang ditunjukkan antara pemerintah daerah, petani, TNI, Polri, dan masyarakat umum adalah pondasi kokoh untuk membangun kemandirian pangan berkelanjutan. Dengan kebijakan yang berpihak dan komitmen lintas sektor, Situbondo telah membuktikan bahwa daerah bisa menjadi garda depan kedaulatan pangan nasional.
“Dari ladang padi di Paowan, suara para petani menggaung hingga ke istana: kami siap memberi makan negeri”, pekik seorang petani.